Suara.com - Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono ikut berkomentar soal rencana vaksinasi kepada keluarga anggota DPRD DKI Jakarta. Menurutnya, rencana itu tidak sepatutnya dilakukan.
Miko menceritakan, selaku dokter ia dan dua anaknya memang mendapatkan vaksinasi. Namun istrinya dan satu anaknya yang bukan tenaga kesehatan, tidak diimunisasi Covid-19.
"Istri saya belum disuntik, karena dia belum dokter jadi belum disuntik, saya enggak minta untuk istri dan anak saya disuntik vaksin," ujar Miko saat dihubungi, Jumat (5/3/2021).
Menurut Miko permintaan untuk vaksinasi bagi anggota keluarga yang bukan prioritas adalah hal lumrah di Indonesia. Mereka disebutnya merasa mementingkan keluarganya dibandingkan masyarakat kebanyakan secara keseluruhan.
Baca Juga: Persiapan PON Papua 2021, Ratusan Atlet di Tangerang Terima Vaksin
"Ini lah keselahan orang Indonesia, pada saat dirinya sudah disuntik maka kelaurganya harus disuntik juga. Itu yang salah," jelasnya.
Karena itu, ia menilai seharusnya rencana vaksinasi untuk kelompok bukan prioritas tidak dilakukan. Program imunisasi Covid-19 harus diutamakan bagi mereka yang sering berinteraksi dan rentan terpapar virus corona.
"Karena anggota keluarganya gak kontak terhadap publik. Kalau kontak ya itu anggota DPRD-nya. Lebih baik mereka di rumah saja," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, para anggota DPRD DKI Jakarta sudah memulai vaksinasi Covid-19 untuk 106 anggota mulai kemarin, 2-3 Maret 2021. Anggota keluarga dari tiap anggota dewan juga diajukan untuk menerima imunisasi.
Rencana ini dikatakan oleh Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik. Selain anggota dewan, para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di gedung DPRD juga sedang divaksin.
Baca Juga: Polisi Bongkar Jaringan Pemalsu Vaksin di China dan Afrika Selatan
"(Vaksinasi) untuk keluarga (anggota dewan) baru kita mau minta. Baru mau minta," ujar Taufik saat dihubungi, Rabu (3/3/2021).
Menurut Taufik, permintaan vaksinasi untuk anggota keluarga DPRD datang dari para anggota dewan sendiri. Pihkanya akan mengajukannya ke Dinas Kesehatan DKI.
"Dinkes lah kita minta. Belum sampai sekarang. Sementara kan anggota dulu," jelasnya.
Menurutnya vaksinasi untuk keluarga anggota DPRD penting karena mereka bersentugan langsung dengan para legislator DKI. Sementara tiap dewan harus berinteraksi secara intens dengan masyarakat.
"Kan kalau kita divaksin, kita kan berhubungan dengan masyarakat maka kita pulang ke rumah gimana," ucap Taufik.