Ratusan Pelayat Membanjiri Pemakaman Angel, Acungkan Salam Tiga Jari

Jum'at, 05 Maret 2021 | 12:32 WIB
Ratusan Pelayat Membanjiri Pemakaman Angel, Acungkan Salam Tiga Jari
Angel, remaja 19 tahun yang tewas tertembak junta Myanmar.[Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratusan pelayat membanjiri pemakaman seorang gadis cantik yang tewas saat menggelar aksi protes damai menuntut kudeta yang dilakukan militer Myanmar.

Menyadur Channel News Asia, Jumat (5/3/2021) Angel, juga dikenal sebagai Kyal Sin dimakamkan pada Kamis (4/3) dan dibanjiri ungkapan duka cita saat prosesi pemakamannya.

Angel ditembak di bagian kepala hingga tewas saat ikut aksi protes di kota Mandalay pada hari Rabu (4/3). Saat itu ia mengenakan kaus bertuliskan "Semuanya akan baik-baik saja".

Para pelayat, banyak dari mereka yang masih muda seumuran Angel, mendekat ke peti matinya dan menyanyikan lagu-lagu protes.

Para pelayat juga memberikan hormat tiga jari untuk menantang dan meneriakkan slogan-slogan menentang kudeta militer 1 Februari yang telah membuat negara itu kacau balau.

Sejumlah orang menghadiri proses pemakaman Kyal Sin (19) alias Angel, seorang pengunjuk rasa yang tewas tertembak oleh pihak militer saat berunjuk rasa menentang kudeta militer di Mandalay, Myanmar, Kamis (4/3/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/wsj.
Sejumlah orang menghadiri proses pemakaman Kyal Sin (19) alias Angel, seorang pengunjuk rasa yang tewas tertembak oleh pihak militer saat berunjuk rasa menentang kudeta militer di Mandalay, Myanmar, Kamis (4/3/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/wsj.

Angel adalah satu dari 38 demonstran yang tewas pada hari Rabu, menurut penghitungan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Pihak junta hingga kini belum memberikan tanggapan atas peristiwa tersebut.

Sai Tun (32), salah satu pelayat yang menghadiri pemakaman, mengatakan dia tidak bisa menerima apa yang terjadi padanya.

"Kami merasa sangat marah atas perilaku tidak manusiawi mereka dan pada saat yang sama sangat sedih," katanya kepada Reuters melalui telepon.

Baca Juga: Remaja Myanmar yang Ditembak Mati Saat Demo Dimakamkan Hari Ini

"Kami akan melawan kediktatoran sampai akhir. Kami harus menang." tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI