Amankan Lawatan Bersejarah Paus Fransiskus, Irak Kerahkan Pasukan Khusus

Jum'at, 05 Maret 2021 | 12:32 WIB
Amankan Lawatan Bersejarah Paus Fransiskus, Irak Kerahkan Pasukan Khusus
Sri Paus Fransiskus saat membawakan berkat Urbi et Orbi di depan Basilika Santo Petrus, Vatikan (27/3/2020) [Vatican News].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Irak mengerahkan pasukan khusus di sejumlah wilayah yang akan dikunjungi oleh Paus Fransiskus, dalam lawatan bersejarahnya ke negara tersebut.

Menyadur Middle East Monitor, Jumat (5/3/2021) Irak mengerahkan Pasukan Khusus di gubernur Baghdad dan Dhi Qar untuk meningkatkan keamanan saat Paus Fransiskus berkunjung.

Paus diperkirakan akan melakukan kunjungan resmi ke Irak yang akan dimulai pada hari Jumat (5/3) dan berlanjut hingga 8 Maret.

Menteri Kebudayaan Irak Hassan Nadhem mengungkapkan jika Paus dijadwalkan akan bertemu dengan otoritas agama tertinggi Irak yakni Ali Al-Sistani dan mengunjungi kota kuno Ur.

Baca Juga: Kisah Pemimpin Baru ISIS: Bagaimana Haji Abdullah Berkuasa?

"Pasukan yang berafiliasi dengan kepresidenan pemerintah dan unit Pasukan Khusus yang bertugas melindungi Zona Hijau telah dikerahkan di sepanjang jalan antara Zona Hijau dan Bandara Internasional Baghdad untuk mengamankan kunjungan Paus," jelas seorang letnan kolonel di Kementerian Dalam Negeri kepada Anadolu Agency.

Rencana perjalanan Paus termasuk kunjungan ke kota kuno Ur, ibu kota negara bagian Sumeria, dan tempat kelahiran Nabi Ibrahim.

Selain itu, Paus juga akan mengunjungi Kota Ziggurat kuno (kuil para dewa) dan Kuil Inanna, dewi bulan, seperti yang disebutkan dalam mitologi Sumeria.

Pengerahan Pasukan Khusus di Dhi Qar terjadi pada saat bentrokan berhari-hari antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan.

Pada Sabtu malam, sebuah komite yang dibentuk oleh Perdana Menteri Mustafa Al-Kadhimi tiba di Dhi Qar untuk menyelidiki insiden kekerasan di kota Nasiriyah selama enam hari terakhir.

Baca Juga: Menelusuri Jejak Haji Abdullah, Pemimpin baru ISIS

Bentrokan tersebut mengakibatkan kematian lima pengunjuk rasa dan luka-luka 287 lainnya, termasuk 147 petugas keamanan, menurut Komisi Hak Asasi Manusia di Irak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI