Jokowi Marah Gegara Masih Impor: Kalau Saya Ngomong Gak Boleh, Gak Boleh!

Jum'at, 05 Maret 2021 | 11:52 WIB
Jokowi Marah Gegara Masih Impor: Kalau Saya Ngomong Gak Boleh, Gak Boleh!
Presiden Jokowi. [SuaraSulsel.id / Sekretariat Presiden RI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokow) mengaku kerap mengingatkan agar kementerian, lembaga dan semua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Ia tak ingin proyek-proyek pemerintah memakai barang-barang impor. 

"Saya juga selalu menyampaikan ke kementerian dan lembaga, kepada bumn, semua bumn untuk memperbesar TKDN, komponen dalam negeri ini harus terus. Jangan sampai proyek-proyek pemerintah, proyeknya BUMN masih memakai barang-barang impor," ujar Jokowi dalam peresmian pembukaan Rapat Kerja Nasional XVII HIPMI Tahun 2021 di Istana Bogor, Jumat (5/3/2021).

Menurut Jokowi, jika impor bisa ditekan, dapat menaikkan permintaan produk dalam negeri dalam jumlah yang besar  

"Kalau itu bisa dikunci itu bisa menaikkan, akan menaikkan sebuah permintaan produk dalam negeri yang tidak kecil, gede banget," tutur dia.

Baca Juga: Jokowi: Gitu Aja Rame, Bolehkan Tak Suka Produk Asing

Mantan Wali Kota Solo itu menyebut Indonesia sendiri sudah memproduksi pipa pipa dalam jumlah yang banyak. Namun Jokowi kesal, dalam proyek -proyek pemerintah dan proyek BUMN masih mengimpor pipa yang sebenarnya sudah diproduksi dari dalam negeri 

"Pipa kita sudah bisa produksi banyak, masih impor, untuk apa? Padahal dipakai untuk proyek pemerintah, untuk proyeknya BUMN. Kalau saya ngomong enggak boleh, enggak boleh," ucapnya. 

Karena itu kata Jokowi ajakan menggaungkan produk dalam negeri bisa dimulai dari pemerintah dan BUMN untuk menggunakan barang-barang dalam proyek pemerintah dan BUMN.

"Itu harus dimulai dan kita harus benar-benar memulai paling tidak dari pemerintah dan BUMN, gede sekali angkanya. Kemudian ajakan kepada masyarakat untuk cinta produk Inonesia dan bangga terhadap produk Indonesia dan tidak suka pada produk-produk dari luar," kata dia.

Kepala Negara menegaskan Indonesia menganut keterbukaan ekonomi dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Indonesia kata Jokowi juga bukan bangsa yang menyukai proteksionisme. Sebab sejarah membuktikan bahwa proteksionisme justru merugikan.

Baca Juga: Tiap Hari Telepon Kepala BKPM, Ini yang Ditanya Jokowi ke Bahlil Lahadalia

"Tapi kita tidak boleh jadi korban unfair practices dari perdagangan dunia. Saya juga enggak mau itu. Kita harus memanfaatkan secara optimal pasar dalam negeri, karena ini besar sekali 270 juta dan daya beli yang sangat besar untuk mendongkrak ekonomi nasional kita," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI