Suara.com - Seorang influencer di Arab Saudi, Refa Al-Yemi, kehilangan hak asuh anak karena memiliki tubuh bertato dan rambut yang diwarnai.
Wanita yang juga dikenal sebagai pelatih kebugaran ini kerap membagikan tips kecantikan dan gaya hidup di media sosial.
Menyadur The Scottish Sun Kamis (04/03), Refa memiliki banyak follower di TikTok dan Snapchat namun aksinya sebagai influencer justru dianggap memalukan oleh keluarga suaminya.
Ia disebut diculik oleh keluarganya sendiri dari apartemennya di Jeddah. Sebuah desas-desus lantas muncul ke permukaan bahwa ia dibunuh demi kehormatan.
Baca Juga: Hak Asuh Anak Ditahan Atalarik Syach, Tsania Marwa Minta Tolong Kapolri
Namun belakangan, telah dikonfirmasi bahwa Refa diculik dari apartemennya ke Najran dan polisi berhasil menangkap empat pelaku. Ia kini dirawat oleh layanan sosial.
Pembela HAM Lina Alhathloul yang saudara perempuannya, Loujain, baru-baru ini dibebaskan dari penjara setelah menyerukan kebebasan perempuan di Saudi turut menyatakan keprihatinannya terhadap Refa.
"Reafa adalah seorang wanita mandiri. Kerabat prianya tidak menyukainya dan menculiknya," cuit Lina di Twitter.
"Dia ditemukan oleh polisi, dan bukannya diselamatkan, dia malah dimasukkan ke dalam rumah perawatan alias penjara."
Hingga kini, polisi belum konfirmasi apakah empat pelaku yang ditangkap memiliki hubungan keluarga dengan Refa atau tidak. Berita tentang Refa muncul pertama kali di media sosial saat ia kehilangan hak asuh atas keempat anaknya.
Baca Juga: Gugat Cerai Suami, Rachel Vennya Tak Tuntut Harta dan Hak Asuh Anak
Suaminya dianggap lebih berhak mengasuh karena ibu mereka memiliki tato dan rambutnya dicat warna hijau. Pengadilan menganggap ini sebagai bukti bahwa ia tak cukup sehat dalam merawat anak.