Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui pemerintah tidak bisa melakukan vaksinasi Covid-19 dengan cepat untuk mengejar target satu tahun selesai yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
Budi mengatakan pemerintah sangat membutuhkan bantuan dari berbagai instansi seperti TNI-Polri dan BUMN serta swasta yang mempunyai fasilitas kesehatan dan tenaga vaksinator.
"Sekali lagi ini tidak mungkin saya lakukan sendiri harus bersama, Kemenkes tidak bisa eksklusif, harus inklusif dengan komponen pemerintah, tapi harus jadi gerakan seluruh komponen bangsa juga ikut melakukannya, jadi sekarang sudah mulai dengan pihak swasta," kata Budi dalam diskusi KPCPEN, Kamis (4/3/2021).
"Vaksin ini kita usahakan selesai dalam waktu satu tahun seperti permintaan bapak presiden," sambungnya.
Baca Juga: Menkes: Tantangan Terbesar Vaksinasi Covid-19 Adalah Terbatasnya Dosis
Dia menargetkan dalam enam bulan pertama dengan stok 90 juta dosis vaksin, sebanyak 20 persen atau 45 juta rakyat Indonesia sudah divaksin Covid-19.
Sementara 140 juta rakyat lainnya akan divaksin pada semester kedua dengan kecepatan vaksinasi sejuta orang per hari.
"Jadi akan sangat tinggi itu jumlah suntikan yang harus dilakukan di semester kedua, untuk itu kita perlu latihan sekarang, karena sekarang kan vaksinnya masih sedikit ya kita coba kapasitasnya seperti apa dan nanti di semester kedua baru ketika jumlah vaksinnya penuh untuk datang kita harus bisa suntikan 140 jutaan target dalam waktu enam bulan, itu tantangan tinggi sekali," jelasnya.
Dilansir dari situs Kementerian Kesehatan per 3 Maret 2021, pemerintah telah melakukan vaksinasi dosis pertama sebanyak 2.104.967 orang, dan vaksinasi dosis kedua sebanyak 1.076.409 orang.
Baca Juga: Sudah Terima Vaksin Covid-19, Ganjar Minta Protokol Kesehatan Diterapkan