Jelang Sidang Tuntutan, Djoko Tjandra Tidak Merasa Tertekan

Kamis, 04 Maret 2021 | 14:03 WIB
Jelang Sidang Tuntutan, Djoko Tjandra Tidak Merasa Tertekan
Terdakwa kasus surat jalan palsu Djoko Tjandra menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Jakarta, Jumat (4/12/2020). [ANTARA FOTO/Yuniarsyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Terdakwa kasus suap pengurusan fatwa Mahkamah Agung (MA), Djoko Tjandra, menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri (PN) Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, pada Kamis (4/3/2021). Adapun agenda sidang kali ini mendengarkan pembacaan tuntutan.

Menjelang persidangan, Djoko Tjandra berharap dibebaskan karena menilai dirinya adalah korban dalam perkara ini.

"Sesuai apa yang saya bicara kemarin dari pembuktian, saya katakan ke JPU saya yang jadi korban penipuan. Untuk itu mereka harusnya tuntut bebas saya," ujar Djoko Tjandra.

Djoko menuturkan, dalam perkaranya ini dirinya tidak merugikan negara.

Baca Juga: Skandal Red Notice, Djoko Tjandra Bakal Dituntut Hari Ini

"Santai saja ini tidak ada suatu perbuatan yg merugikan negara. Ini cuma urusan kecil, bukan suatu perbuatan jahat. Orang datang ke Malaysia buat jualan ke luar negeri. Secara Undang Undang kejadian di luar negeri dan mestinya tidak ada hubungannya di dalam negeri," ujarnya.

Untuk itu Djoko Tjandra tidak merasa tertekan jelang sidang yang akan di jalaninya.

"Enggak ada (tekanan), santai saja, transparan semuanya, tidak ada tekanan-tekanan," ujarnya.

Djoko Tjandra merupakan terpidana kasus cessie Bank Bali sekaligus terdakwa kasus dugaan suap pengurusan fatwa Mahkamah Agung (MA).

Sebelumnya, Jaksa Pinangki didakwa menerima uang senilai 500 ribu USD dari Djoko Tjandra untuk mengurus fatwa di Mahkamah Agung (MA). Hal itu dilakukan agar Djoko Tjandra --yang saat itu masih buron-- tidak dieksekusi dalam kasus hak tagih atau cassie Bank Bali.

Baca Juga: Hari Ini Djoko Tjandra Jalani Sidang Tuntutan Skandal Red Notice

Perkara ini dimulai saat Pinangki bertemu sosok Rahmat dan Anita Kolopaking pada September 2019. Saat itu, Pinangki meminta agar Rahmat dikenalkan kepada Djoko Tjandra.

Kemudian, Anita Kolopaking akan menanyakan ke temannya yang seorang hakim di MA mengenai kemungkinan terbitnya fatwa bagi Djoko Tjandra. Guna melancarkan aksi itu, Djoko Tjandra meminta Pinangki untuk membuat action plan ke Kejaksaan Agung.

Pada tanggal 12 November 2019, Pinangki bersama Rahmat menemui Djoko Tjandra di Kuala Lumpur, Malaysia. Kepada Djoko Tjandra, Pinangki memperkenalkan diri sebagai orang yang mampu mengurus upaya hukum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI