Junta Militer Myanmar Tuntut 6 Jurnalis karena Meliput Aksi Demonstrasi

Kamis, 04 Maret 2021 | 13:09 WIB
Junta Militer Myanmar Tuntut 6 Jurnalis karena Meliput Aksi Demonstrasi
Warga Myanmar melakukan aksi protes anti kudeta terbesarnya. (dok. AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Jurnalis independen harus diperbolehkan memberitakan berita dengan bebas dan aman tanpa takut akan pembalasan," katanya. "AP mencela dengan tegas penahanan sewenang-wenang Thein Zaw." tegasnya.

Sejak kudeta, pihak berwenang terus meningkatkan taktik mereka melawan pengunjuk rasa anti-militer dengan menggunakan gas air mata, meriam air, dan peluru karet, serta penggunaan peluru tajam.

Rabu (3/3) dianggap hari paling berdarah sejak pengambilalihan militer, dengan PBB mengatakan sedikitnya 38 orang tewas di seluruh negeri.

Menurut kelompok pemantau Asosiasi Bantuan Tahanan Politik (AAPP), lebih dari 1.200 orang telah ditangkap sejak kudeta, dengan sekitar 900 orang masih di balik jeruji besi atau menghadapi dakwaan.

Tetapi jumlah sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi, media yang dikelola pemerintah melaporkan bahwa pada hari Minggu saja lebih dari 1.300 orang telah ditangkap.

AAPP mengatakan bahwa 34 wartawan termasuk di antara mereka yang ditahan, dengan 15 orang sejauh ini telah dibebaskan.

"Penindasan ini menghalangi arus informasi dan berita yang akurat," kata AAPP, seraya menambahkan bahwa wartawan menjadi sasaran kekerasan meskipun memiliki kredensial yang jelas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI