Junta Militer Myanmar Tuntut 6 Jurnalis karena Meliput Aksi Demonstrasi

Kamis, 04 Maret 2021 | 13:09 WIB
Junta Militer Myanmar Tuntut 6 Jurnalis karena Meliput Aksi Demonstrasi
Warga Myanmar melakukan aksi protes anti kudeta terbesarnya. (dok. AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Otoritas militer Myanmar hingga kini sudah mendakwa 6 jurnalis yang meliput aksi protes anti-kudeta yang dilakukan warga sejak bulan Februari.

Menyadur Barrons, Kamis (4/3/2021) seorang fotografer Associated Press bernama Thein Zaw (32) ditangkap pada hari Sabtu saat dia meliput demonstrasi di pusat komersial Myanmar, Yangon.

Pengacara Thein Zaw mengatakan kliennya dan lima jurnalis Myanmar lainnya telah didakwa berdasarkan undang-undang karena "menyebabkan ketakutan, menyebarkan berita palsu atau membuat marah pegawai pemerintah secara langsung atau tidak langsung".

Junta mengubah undang-undang bulan lalu untuk meningkatkan hukuman maksimal dari dua tahun menjadi tiga tahun penjara.

"Ko Thein Zaw hanya melaporkan sejalan dengan undang-undang kebebasan pers - dia tidak memprotes, dia hanya melakukan pekerjaannya," kata Tin Zar Oo, pengacara sang fotografer.

Tin menambahkan bahwa keenam jurnalis tersebut saat ini sedang ditahan di penjara Insein yang terletak di Kota Yangon.

Amerika Serikat langsung bereaksi dengan menyerukan pembebasan jurnalis tersebut. Sebelumnya AS juga sudah memberikan sanksi kepada para jenderal yang melakukan kudeta.

AS "dengan tegas menjelaskan bahwa itu tidak dapat diterima bahwa wartawan yang hanya melanjutkan kewajiban mereka terhadap warga negara yang terinformasi ditahan karena melakukan kegiatan itu," juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan kepada wartawan di Washington.

Lima jurnalis lainnya berasal dari Myanmar Now, Myanmar Photo Agency, 7Day News, Zee Kwet Online News dan seorang freelancer, menurut laporan Associated Press.

Baca Juga: Ikon Perlawanan Myanmar, Suster Berlutut agar Militer Tak Tembak Demonstran

Wakil presiden berita internasional AP Ian Philips menyerukan agar Thein Zaw segera dibebaskan oleh junta Myanmar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI