Jokowi: Indonesia Tak Boleh Jadi Korban Perdagangan Digital yang Tak Adil

Kamis, 04 Maret 2021 | 12:37 WIB
Jokowi: Indonesia Tak Boleh Jadi Korban Perdagangan Digital yang Tak Adil
Presiden Jokowi / [SuaraSulsel.id / Sekretariat Presiden RI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan perdagangan digital merupakan sebuah keharusan dan harus dikembangkan serta dikelola sebaik-baiknya. Kata dia, karenanya pemerintah harus menciptakan ekosistem e-commerce yang adil dan bermanfaat.

"Pemerintah harus menciptakan, kita semua untuk menciptakan ekosistem e-commerce yang adil dan bermanfaat. transformasi digital harus tetap menjaga kedaulatan dan kemandirian bangsa," ujar Jokowi dalam peresmian pembukaan Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/3/2021).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan, bangsa Indonesia tak boleh menjadi korban perdagangan digital yang tidak adil.

"Kita Indonesia tidak boleh menjadi korban perdagangan digital yang tidak adil. negara-negara lain banyak mengalami ini dan kita tidak boleh menjadi korban perdagangan digital yang tidak adil," ucap dia.

Baca Juga: Sebut 10 Juta Pengangguran Imbas Pandemi, Jokowi: Kuncinya Ada di Investasi

Jokowi menekankan perdagangan digital harus meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Karenanya produk dalam negeri harus terus didorong, agar memberikan manfaat kepada semua pihak, terutama usaha kecil menengah (UKM) da para konsumen rumah tangga.

Ia tak ingin pemerintah terus menambah impor.

"Selalu saya ulang ulang harus didorong produksi dalam negeri, harus memberikan kemanfaatan bagi semua pihak terutama usaha kecil, usaha menengah dan para konsumen rumah tangga. Jangan hanya menambah impor,menambah impor," tutur Jokowi.

"Saya senang impor turun, tetapi jangan sampai yang turun itu di barang modal atau bahan baku yang turun itu di barang modal atau bahan baku. Yang turun itu di barang-barang konsumsi itu bagus. Selalu saya lihat detil di Bea Cukai angka-angkanya setiap hari," sambungnya.

Baca Juga: Mendag Curhat ke Jokowi Sektor Perdagangan Babak Belur Dihajar Corona

Tak hanya itu, Kepala Negara menyebut bangsa Indonesia bukan bangsa yang menyukai proteksionisme. Sebab sejarah membuktikan bahwa proteksionisme justru merugikan.

"Tetapi kita juga tidak boleh menjadi korban unfair practices dari raksasa digital dunia. Transformasi digital adalah win-win solution bagi semua pihak," ucap dia.

Perdagangan digital kata Jokowi harus mendorong pengembangan UMKM yang sudah dirasakan manfaatnya.

Kekuatan digital juga harus dimanfaatkan untuk merangkai antara suplai dari UMKM di seluruh Indonesia dengan pasar nasional dan pasar global.

"Perdagangan digital harus memberdayakan UMKM kita. yang kecil-kecil ini kalau diangkat, kalau diberikan peluang," tuturnya.

Jokowi mengaku melihat banyak sekali usaha rumahan seperti kripik bisa diekspor ke Korea dan Jepang.

"Ada keripik sekarang bisa usahanya nyari rumah tangga bisa export ke Korea, bisa ekspor ke Jepang, kecil-kecil. Tapi ini kalau kita detil dan bekerja keras untuk mereka, ini juga bukan sesuatu yang sulit. Hanya diubah sedikit, kemasannya diperbaiki, brand-nya diperbaiki, didorong untuk ekspor dan biasanya nanti mulai kacaunya itu kalau sudah menyangkut kapasitas," ucap Jokowi.

Sehingga ia meminta Kementerian Perdagangan untuk terus mendorong perbankan untuk menyuntikan kepada UMKM.

"Ini tugas kita juga untuk mendorong perbankan untuk mau menyuntikkan kepada UMKM kita agar kapasitasnya bisa naik," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI