Suara.com - Sejak dua minggu lalu, Australia dikejutkan oleh pengakuan seorang mantan penasihat politik bahwa dia telah diperkosa di Gedung Parlemen negara itu.
Brittany Higgins mengatakan dia telah diserang oleh seorang kolega laki-laki, yang juga merupakan seorang penasihat bagi Partai Liberal yang berkuasa di salah satu kantor menteri pemerintah di Gedung Parlemen pada 2019.
Ceritanya telah memicu banyak perempuan lain untuk mengungkapkan pengalaman mereka sendiri tentang dugaan pelecehan seksual dan pelecehan dalam politik Australia.
Salah satu diantaranya yang paling mengejutkan adalah sebuah tuduhan pemerkosaan pada tahun 1988 yang sekarang dikaitkan dengan seorang menteri kabinet yang tidak teridentifikasi. Menteri itu menyangkal pemerkosaan tersebut, kata Perdana Menteri Scott Morrison pada hari Senin (01/03).
Baca Juga: Dugaan Pemerkosaan oleh Pejabat Imigrasi Entikong, Korban Alami Trauma
Morrison telah merujuk kasus tersebut ke pihak berwenang, tetapi polisi negara bagian New South Wales menutup penyelidikan mereka pada hari Selasa (02/03), dengan alasan tidak cukup bukti.
Tuduhan pemerkosaan terhadap seorang anggota parlemen oposisi juga telah dirujuk ke pihak berwenang.
Seriring dengan tuduhan yang menumpuk, pemerintah Morrison menghadapi tuntutan publik untuk mendapatkan jawaban. Beginilah peristiwa-peristiwa yang terjadi sejauh ini.
Brittany Higgins Angkat Bicara
Higgins mengatakan dia berusia 24 tahun saat itu dan telah menjalani "pekerjaan impiannya" selama beberapa minggu ketika dia dibawa ke parlemen oleh seorang rekan senior setelah bepergian suatu malam pada Maret 2019.
Pada saat itu, kata Higgins, dia mabuk berat dan tertidur di kantor seorang menteri ketika dia terbangun dan menemukan laki-laki itu sedang melakukan tindakan pelecehan seksual terhadapnya.
Baca Juga: Kemenkumham Kalbar Selidiki Dugaan Pemerkosaan di Imigrasi Entikong
Laki-laki itu dipecat beberapa hari kemudian, namun bukan karena dugaan penyerangan tersebut melainkan karena melanggar keamanan kantor dengan kunjungan pada larut malam.
Sementara itu, Higgins memberi tahu atasannya - yang saat itu adalah Menteri Industri Pertahanan Linda Reynolds - bahwa dia telah mengalami pelecehan seksual. Pembicaraan itu terjadi di ruangan yang sama di mana dugaan serangan yang terjadi pada Higgins.
Reynolds mengatakan dia menawarkan dukungan kepada ajudannya itu untuk melaporkan kepada polisi. Higgins mengatakan dia merasakan tekanan bahwa hal itu akan membuatnya kehilangan pekerjaannya.
Higgins mengatakan sejak itu dia merasa "dibungkam" oleh Partai Liberal, tetapi memutuskan untuk angkat bicara setelah melihat sebuah foto Morrison pada Januari. Foto itu menunjukkan dia merayakan aktivisme seorang penyintas kekerasan seksual.
"Dia berdiri di samping seorang wanita yang telah berkampanye [untuk hak-hak para penyintas] ... namun dalam pikiran saya, pemerintahnya terlibat dalam membungkam saya. Itu adalah pengkhianatan. Itu bohong," katanya kepada news.com.au .
PM Dikritik
Sehari setelah Higgins melapor, Morrison meminta maaf atas perlakuan pemerintah terhadap keluhannya dua tahun lalu. Dia juga menjanjikan penyelidikan tentang budaya kerja di parlemen dan dukungan untuk staf politik.
Namun, Morrison memicu reaksi publik ketika dia tampak menunjukkan bahwa dia memahami pengalaman Higgins lebih baik setelah istrinya mendesaknya untuk memikirkan kedua putrinya.
"Dia berkata kepada saya: 'Anda harus memikirkan ini sebagai seorang ayah. Apa yang Anda inginkan terjadi jika itu adalah anak-anak perempuan kita?'" Katanya kepada wartawan.
Perempuan khususnya mengeceman pembingkaian Morrison atas masalah ini. Apakah dia perlu menganggap Higgins sebagai anak perempuan seseorang, tanya mereka, sebelum dia bisa berempati atau menganggap serius tanggung jawabnya?
Morrison dan para menterinya juga dituduh menghindari pertanyaan tentang siapa di dalam pemerintahan yang tahu apa yang terjadi dan kapan, dan mengapa mereka tidak berbuat lebih banyak.
Sejak itu terungkap bahwa beberapa orang di Gedung Parlemen - termasuk setidaknya tiga menteri kabinet - mengetahui tentang dugaan tindakan kejahatan tersebut.
Perdana menteri itu menyatakan dia mengetahui tuduhan tersebut pada saat yang sama dengan publik Australia.
Tetapi ketika Morrison membantah pendapat Higgins bahwa salah satu penasihatnya telah "memantaunya" - dan meragukan ingatan Higgins dalam hal itu - Higgins menjawab dengan cepat.
Dalam sebuah pernyataan, Higgins mengatakan: "Retorika oleh perdana menteri yang terus menerus menyalahkan korban sangat menyedihkan bagi saya dan para penyintas lainnya yang tak terhitung jumlahnya."
Sejak Higgins berbicara, empat perempuan lain telah maju ke media lokal untuk menuduh lakil-laki yang sama melakukan pelecehan atau pelecehan seksual.
Seorang perempuan mengatakan dia telah diperkosa oleh laki-laki itu pada tahun 2020 setelah minum dan makan malam bersamanya. "Jika ini ditangani dengan baik oleh pemerintah pada 2019, ini tidak akan terjadi pada saya," katanya kepada media The Australian.
Seorang perempuan lainnya, yang pernah menjadi sukarelawan pemilu, mengatakan dia juga diperkosa oleh pria itu setelah jalan suatu malam pada tahun 2016.
Seorang perempuan ketiga mengatakan laki-laki itu telah mengelus pahanya saat makan malam bersama dengan rekan-rekannya pada 2017. Dia melapor ke polisi setelah melihat Higgins berbicara, ABC melaporkan.
Rabu (24/02) lalu, wanita keempat mengatakan kepada news.com.au bahwa dia merasa ditekan oleh laki-laki itu untuk berhubungan seks pada tahun 2014.
Kemudian akhir pekan lalu, di tengah saran bahwa beberapa anggota parlemen enggan melaporkan tuduhan Higgins sebelumnya, Polisi Federal Australia (AFP) mengeluarkan pernyataan kepada para anggota parlemen. Itu mengingatkan mereka untuk melaporkan tuduhan kriminal yang mereka temukan.
Menteri Kabinet Dituduh Memperkosa
Pada hari Jumat (26/02), dua senator oposisi - Penny Wong dari Partai Buruh dan Sarah Hanson-Young dari Partai Hijau - merujuk sebuah surat yang mereka terima kepada pihak AFP.
Diduga bahwa seorang laki-laki yang sekarang menjadi menteri kabinet telah memperkosa seorang gadis berusia 16 tahun pada tahun 1988.
Identitas menteri dan korban belum diberitakan oleh media Australia. Perempuan itu bunuh diri Juni lalu, pada usia 49 tahun.
Awal tahun lalu, perempuan itu melaporkan ke Kepolisian New South Wales, tetapi penyelidikan ditangguhkan setelah dia meninggal.
Pekan lalu, teman-teman perempuan itu menulis surat kepada perdana menteri dan anggota parlemen lainnya untuk mendesaknya melakukan penyelidikan independen.
Ini diperlukan, seperti yang tertulis dalam surat itu, karena polisi kemungkinan besar tidak akan bisa melakukan penyelidikan. Kasus pidana biasanya membutuhkan kesaksian dari pelapor, sementara perempuan tersebut telah meninggal.
"Kegagalan mengambil tindakan parlemen karena Kepolisian New South Wales tidak dapat mengambil keputusan tindakan kriminal akan terasa seperti kebutaan yang disengaja," kata surat itu.
Tetapi Morrison pada hari Senin (01/03) menolak untuk melakukannya dan bersikeras itu adalah kasus bagi polisi.
"Orang yang terlibat di sini dengan keras menolak tuduhan tersebut," katanya kepada wartawan, Senin (01/03).
"Jadi, ini masalah polisi," katanya, dan menambahkan bahwa "tidak ada yang dianggap segera perlu bagi saya untuk mengambil tindakan apa pun".
Pada hari Selasa (02/03), polisi mengonfirmasi "tidak cukup bukti yang dapat diterima untuk melanjutkan" sebuah kasus.
"Karena itu, Kepolisian NSW telah menetapkan masalah itu sekarang ditutup," katanya.
Pihak lain mengatakan bahwa masalah tersebut belum selesai, meskipun tidak ditangani oleh polisi.
Pendahulu Morrison, Malcolm Turnbull, telah meminta menteri yang terkait untuk mengidentifikasi dirinya dan menangani tuduhan tersebut.
Dia mengatakan identitas menteri begitu luas dikenal di Canberra sehingga tidak dapat dipertahankan baginya untuk tetap diam.
Pada hari Minggu (28/02), seorang anggota parlemen pemerintah merujuk sebuah tuduhan pemerkosaan terpisah terhadap seorang anggota parlemen dari Partai Buruh ke polisi. Belum ada informasi lebih lanjut tentang tuduhan itu.
Tuduhan-tuduhan yang disoroti selama dua pekan terakhir telah menghidupkan kembali pertanyaan yang lebih luas tentang budaya politik Australia, termasuk perdebatan lama tentang seksisme dan misogini, atau kebencian terhadap wanita.
Salah satu perempuan yang menuduh seorang penasihat politik memperkosanya mengatakan bahwa dia telah mengangkat suara, sebagian, untuk "membantu menyoroti budaya yang mengerikan ini".
Pekan lalu, Morrison berkata: "Saya pikir kami memiliki sebuah masalah di parlemen dan budaya tempat kerja yang harus kami tangani."
Namun seruan untuk lebih banyak tindakan dari pemerintah terus tumbuh.
Kritikus berpendapat, misalnya, bahwa menteri kabinet yang dituduh melakukan kejahatan serius harus dikesampingkan sambil menunggu penyelidikan - sebuah saran yang ditolak pemerintah.
Sementara itu, Higgins kini telah mengajukan pengaduan polisi. Dia "bertekad untuk mendorong reformasi yang signifikan" dalam cara parlemen menangani kasus-kasus seperti miliknya.
"Saya percaya bahwa memahami apa yang terjadi pada saya dan bagaimana sistem mengecewakan saya sangat penting untuk membuat kerangka kerja baru," katanya.