Suara.com - Seorang pria bersenjatakan kapak menyerang dan melukai delapan orang di sebuah kota selatan di Swedia pada hari Rabu, ia kemudian ditembak dan ditangkap.
"Kami mendengar teriakan dari jalan. Kemudian kami melihat seorang pria memasuki toko, berteriak bahwa dia telah ditikam," ujar Asa Karlqvist, pemilik toko bunga, mengatakan kepada surat kabar lokal Vetlanda-Posten, disadur dari Al Jazeera, Kamis (4/3/2021).
"Darah mengalir dari bahunya jadi kami mengambil handuk dan menekan pada lukanya," katanya.
Perdana Menteri Stefan Lofven mengatakan sedang menyelidiki adanya motif tindakan teroris pada insiden penyerangan tersebut.
Baca Juga: Pensiun 2016 Lalu, Zlatan Ibrahimovic Berpeluang Kembali Bela Timnas Swedia
"Mengingat apa yang muncul sejauh ini dalam penyelidikan polisi, jaksa telah memulai penyelidikan awal atas kejahatan teroris," kata Stefan Lofven.
Para penyelidik polisi mengatakan mereka memulai penyelidikan awal terhadap percobaan pembunuhan dengan rincian "motif teroris apa pun".
"Tapi saat ini saya tidak bisa menjelaskan secara rinci," kata kepala polisi daerah Malena Grann.
Polisi mengatakan pria berusia 20-an itu menyerang orang-orang di kota kecil Vetlanda, 190 km (118 mil) tenggara Gothenburg, kota terbesar kedua di Swedia.
Hingga saat ini motif pelaku melakukan hal tersebut belum diketahui dan masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
Baca Juga: Cuma buat Mancing, Zlatan Ibrahimovic Beli Hutan Seluas 1.000 Hektare
Petugas berwenang tidak memberikan perincian tentang identitas tersangka, yang kemudian dibawa ke rumah sakit setelah ditembak dalam proses penangkapan.
Kepala polisi setempat Jonas Lindell mengatakan "tampaknya luka-luka itu tidak mengancam jiwa" tetapi tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut.
Peristiwa itu terjadi di pusat kota Vetlanda, polisi mengatakan mereka mendapat laporan pukul 14.00 waktu setempat tentang seorang pria yang menyerang orang menggunakan kapak.
Polisi juga mengatakan ada lima tempat kejadian perkara yang menjadi titik penyerangan di kota berpenduduk sekitar 13.000 ini.
Lofven mengutuk dan menyatakan insiden tersebut "mengerikan" dan menambahkan badan keamanan domestik Swedia SAPO juga sedang menangani kasus tersebut.
"Mereka terus menilai apakah ada alasan untuk mengambil langkah-langkah peningkatan keamanan dan siap melakukannya jika perlu," katanya dalam sebuah pernyataan.