Suara.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengizinkan Pemerintah Daerah membuka sekolah di tengah pandemi Covid-19. Beberapa daerah yang menjadi episentrum virus corona termasuk Jakarta sudah mendapatkan sinyal hijau untuk belajar tatap muka mulai bulan Juli 2021 mendatang.
Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut belum ada keputusan untuk membuka sekolah dalam waktu dekat. Bahkan pihaknya belum membahas lagi mengenai rencana ini.
"Sekolah tatap muka nanti kami akan lihat, kami belum membahas sejauh ini," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (2/3/2021).
Riza menuturkan, untuk bisa memutuskan membuka sekolah atau tidak diperlukan pertimbangan yang matang.
Baca Juga: Setahun Pandemi Covid-19, Wagub DKI: Alhamdulillah Kami Bisa Kendalikan
Ia tak ingin mengambil risiko jika nantinya kebijakan yang dibuat malah hanya membuat penularan Covid-19 semakin parah.
"Yang penting kami pastikan anak-anak dalam suasana pandemi ini bisa belajar dengan baik, bisa menerima materi dari para gurunya," tuturnya.
Pemprov DKI kata Riza, lebih memilih untuk mengoptimalkan pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau sekolah online untuk sekarang ini. Seperti penyediaan internet, metode belajar, dan kendala lainnya yang harus diselesaikan.
"Itu jauh lebih penting yang kami pikirkan sekarang," pungkasnya.
Sebelumnya Mendikbud Nadiem Makarim meminta kepala daerah untuk segera membuka sekolah untuk pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan Covid-19.
Baca Juga: Mendikbud Nadiem Minta Seluruh Daerah Segera Buka Sekolah dengan Prokes
Nadiem mengatakan hal tersebut dilakukan untuk membiasakan sekolah menjalani kegiatan belajar mengajar dengan normal yang baru, yakni penegakan protokol kesehatan di sekolah dengan ketat.
"Kami mendorong semua daerah untuk segera memulai tatap muka secara terbatas, bahkan kalau cuma satu dua hari seminggu, tapi proses latihan ini luar biasa pentingnya, vaksinasi harapannya akan mengakselerasi proses itu dalam beberapa bulan ke depan ini," kata Nadiem dalam jumpa pers virtual, Senin (1/3/2021).
Menurutnya dengan membuka sekolah maka anak-anak bisa kembali mengejar materi belajar yang terhambat akibat keterbatasan infrastruktur pembelajaran jarak jauh.
"Mohon bagi daerah-daerah, terutama daerah yang sulit mendapatkan sinyal internet untuk PJJ, tolong sekali para pemerintah daerah segera melakukan tatap muka di daerah-dearah tersebut karena kita tidak mau anak-anak kita lebih tertinggal lagi," tegasnya.
Diketahui, keputusan pembelajaran tatap muka di sekolah sudah diserahkan kepada kepala daerah sejak Januari 2021 lalu dengan berbagai protokol kesehatan sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri tentang sekolah tatap muka 2021.
Pembelajaran tatap muka di sekolah tetap hanya diperbolehkan untuk sekolah yang telah memenuhi daftar periksa yakni ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan seperti toilet bersih dan layak, sarana cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau hand sanitizer, dan desinfektan.
Selanjutnya, mampu mengakses fasilitas pelayanan Kesehatan, kesiapan menerapkan wajib masker, memiliki alat pengukur suhu badan (thermogun).