Suara.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 merasa kecewa dengan Badan Kesehatan Dunia/WHO yang mengumumkan bahwa jumlah kasus positif Covid-19 kembali meningkat secara global.
Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan kabar ini sangat mengecewakan karena baru pekan lalu WHO mengumumkan grafik pandemi menurun.
"Hal ini tentunya mengecewakan, mengingat minggu lalu WHO mengatakan infeksi baru covid-19 telah turun di seluruh dunia selama enam minggu berturut-turut atau pertama kalinya penurunan berkelanjutan seperti ini sejak pandemi dimulai," kata Wiku dalam jumpa pers virtual, Selasa (2/3/2021).
Dia memprediksi kenaikan kasus ini diakibatkan oleh masyarakat dunia mulai terlena dengan program vaksinasi Covid-19 yang sudah digelar di berbagai negara, sehingga mulai abai dengan protokol kesehatan.
Baca Juga: Mutasi Corona Inggris Masuk Indonesia, Pemerintah Perketat Pintu Masuk RI
"Besar kemungkinan kenaikan kasus global ini terjadi karena disiplin protokol kesehatan mulai mengendur di banyak negara karena terlena dengan kedatangan vaksin," ucapnya.
Oleh sebab itu, Wiku menegaskan masyarakat Indonesia agar tidak terlena dengan vaksin karena vaksin hanyalah satu dari berbagai upaya penanganan pandemi yang harus dilakukan bersamaan.
Sebelumnya, WHO menyatakan bahwa penularan Covid-19 secara global meningkat lagi. Padahal sebelumnya, selama tujuh pekan berturut-turut, jumlah infeksi dinyatakan menurun.
"Kita perlu memiliki peringatan keras untuk kita semua bahwa virus ini akan pulih jika kita membiarkannya. Dan kita tidak bisa membiarkannya," kata Maria Van Kerkhove, kepala teknis WHO untuk Covid-19, dikutip dari Channel News Asia.
Infeksi Covid-19 telah menyebar hingga ke 221 negara. Amerika Serikat, India, dan Brasil masih menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak, di atas 10 juta infeksi.
Baca Juga: Setahun Covid-19, Angka Testing Indonesia Masih Jauh dari Standar WHO
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengingatkan agar negara tidak kendur dalam melakukan upaya pencegahan paparan virus. Ia menyayangkan kenaikan kasus itu tetapi juga tidak mengejutkan.
Tedros menegaskan, terlalu dini jika negara hanya mengandalkan program vaksinasi dan meninggalkan tindakan lain dalam mencegah infeksi virus.
"Jika negara hanya mengandalkan vaksin, mereka membuat kesalahan. Langkah-langkah kesehatan masyarakat dasar tetap menjadi dasar dari respon," tegasnya.
Diakui pula oleh pakar darurat utama WHO Mike Ryan yang mengatakan bahwa perang global melawan virus corona dalam keadaan lebih baik daripada 10 minggu lalu sebelum peluncuran vaksin dimulai. Tetapi masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa virus itu mulai terkendali.