Suara.com - Melalui Aplikasi Sistem Pelaporan Online Corporate Social Responsibility (Silap CSR), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berupaya akan terus melakukan berbagai pengentasan kemiskinan. Untuk tujuan tersebut, Jateng meluncurkan Silap CSR, Selasa (2/3/2021).
Aplikasi berbasis web itu akan memudahkan Pemprov Jateng dalam memantau rencana kegiatan maupun pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh perusahaan, BUMN maupun BUMD.
“Iya kita resmikan, mudah-mudahan Silap-CSR bisa terkonsolidasi dengan baik,” ujar Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, usai peluncuran dan apat Evaluasi Desa Dampingan Tahun 2020 dan Koordinasi Rencana Pelaksanaan Desa Dampingan Tahun 2021.
Menurutnya, pengentasan kemiskinan di Jateng sudah dilakukan melalui sejumlah program, salah satunya adalah Desa Dampingan, Satu OPD Satu Desa. Untuk saat ini sudah dilakukan evaluasi terhadap prgram tersebut.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Bacakan Pidato Soekarno ke Kepala Daerah Terpilih, Mengapa?
“Ini Pak Wagub sudah melakukan evaluasi untuk tiap OPD yang mendampingi desa miskin. Rasa-rasanya hasilnya ada, tapi belum menggembirakan, karena ada Covid-19. Jadi ke depan, gerakannya perlu dilebarkan,” tambahnya.
Gubernur minta OPD untuk bisa menjembatani kerja sama pihak lain, seperti BUMN, BUMD, perguruan tinggi, dan perusahaan untuk turut membantu dalam penanganan kemiskinan.
“Dinsos menyiapkan data paling valid, komunikasi dengan mensos kalau perlu sampai wapres, dan prioritaskan mereka (desa) yang berada di paling bawah,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen menuturkan bahwa evaluasi kali ini sebenarnya untuk merusmuskan lebih dalam terkait program pendampingan desa oleh OPD. Sejak tahun lalu, Covid-19 menjadi kendala utama.
“Sebenarnya sudah ada penurunan, tapi karena pandemi Covid-19, ada kenaikan dari 750 desa menjadi 764, karena kondisinya seperti ini. Kita benar-benar assesment lagi,” tegas dia.
Baca Juga: Banjir Semarang, Ganjar Pranowo Minta Pompa Air Terus Dioperasikan
Pihaknya berkomitmen akan menggenjot untuk menurunkan angka kemiskinan di Jateng. Selain pendampingan Satu OPD satu Desa, juga melalui SILAP-CSR yang telah dilaunching.
“Aplikasi ini untuk memudahkan kita mengarahkan CSR dalam membantu penanganan kemiskinan di Jawa Tengah. Bukan mengambil, tapi mengarahkan ada berapa nominal dan akan diarahkan ke bidang apa,” jelasnya.
Yasin juga menjelaskan bahwa prgram yang dijalankannya bukan hanya dilakukan untuk fisik, melainkan pemberdayaan.
Bukan hanya bantuan RTLH, jambanisasi tapi juga pemberdayaan dan pelatihan-pelatihan,” tandasnya.