Pemuda Dibacok Setelah Ribut di Medsos, Pak RT: Saya Pikir Ada Maling

Selasa, 02 Maret 2021 | 13:42 WIB
Pemuda Dibacok Setelah Ribut di Medsos, Pak RT: Saya Pikir Ada Maling
Lokasi seorang pria berinisial RT (25) tega membacok FS (22) hingga tewas di Duren Sawit, Jakarta Timur. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria berinisial RT (25) tega membacok FS (22) hingga tewas di Duren Sawit, Jakarta Timur. Peristiwa ini terjadi setelah keduanya lebih dulu saling tantang di media sosial hingga berujung pembunuhan.

Warga sempat mengira keributan karena telah terjadi aksi pencurian.

Ketua RT setempat, Lukman Effendi, mengatakan sebelum terjadinya aksi pembacokan, pelaku dan korban sempat terlibat aksi kejar-kejaran. Ia dan warga lainnya mengira kejadian tersebut karena ada maling.

"Waktu keributan hanya kejar-kejaran saja, saya pikir ada maling. Karena di Jalan Bunga itu sering ada penjambretan," kata Lukman saat ditemui tak jauh dari TKP, Gang Beringin 12, Malaka Raya, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (2/3/2021).

Baca Juga: Tempuh Ratusan Kilometer, Wanita Dicampakkan Teman Gegara Gak Menarik

Saat itu Lukman mengaku langsung mengecek dan mencari sumber aksi kejar-kejaran tersebut. Tak lama, warga melapor bahwa ada satu warga yakni FS menjadi korban pembacokan.

"Warga datang ke saya bahwa satu orang kena bacok katanya. Saya datang ke lokasi pelaku sudah tidak ada. Korban juga langsung ke bawa ke rumah sakit," tuturnya.

Lukman mengaku terkejut saat mendengar ada satu warga terkena bacok dari adanya keributan tersebut. Ia mengaku, baik korban dan pelaku, bukan merupakan warganya.

"Baru pertama kali terjadi biasanya kalau ada ribut-ribut kecil aja selesai nggak sampai makan korban. Saya juga kaget. Dan ini bukan warga saya," tuturnya.

Gara-gara Medsos

Baca Juga: Saling Tantang di Medos, Pemuda di Duren Sawit Tewas Dibacok

Kapolsek Duren Sawit Kompol Rensa Sastika Aktadivia menyebut, FS mulanya memiliki masalah dengan kakaknya RT. FS kemudian mengajak kakaknya RT untuk bertemu.

Namun, kakaknya RT tak menyanggupi. Sampai pada akhirnya, FS justru terlibat keributan di media sosial dengan RT hingga saling tantang bertemu.

"Gara-gara ribut di media sosial, akhirnya janjian untuk ketemu," kata Rensa kepada wartawan, Senin (1/3/2021).

Selanjutnya, FS bertemu dengan RT di Taman Beringin 12, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Minggu (28/2) malam sesuai kesepakatan. Namun, FS ketika itu turut mengajak temannya berinisial AD (22).

"(FS) dibacok RT dengan celurit kena di paha kiri. Kebetulan kena di pembuluh besarnya sehingga korban kehabisan darah dan meninggal dunia," kata Rensa.

Berdasar pengakuan RT, dia membacok FS dengan menggunakan celurit yang dibawa oleh AD. Dalam peristiwa itu, RT pun turut melukai AD dengan celurit tersebut yang berhasil direbut dari tangannya.

Kekinian, kata Rensa, AD tengah dirawat di Rumah Sakit Islam Pondok kopi, Jakarta Timur. Sedangkan, RT telah ditangkap di sekitar Duren Sawit.

"Pelaku sudah kita amankan," katanya.

Atas perbuatannya RT dijerat dengan Pasal 351 KUHP Ayat tentang penganiayaan hingga menyebabkan kematian. Dia terancam hukuman maksimal di atas 5 tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI