Anak Eks Pentolan Teroris Santoso Tewas di Poso, Polisi: Mereka Mau Amaliah

Selasa, 02 Maret 2021 | 12:53 WIB
Anak Eks Pentolan Teroris Santoso Tewas di Poso, Polisi: Mereka Mau Amaliah
Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Abdul Rakhman Baso, saat menunjukan foto dua DPO MIT Poso yang tewas akibat kontak tembak dengan aparat TNI/Polri pada Selasa 02/03. Foto /ANTARA/ HO/ADI PRANATA/
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satu dari dua orang Daftar Pencarian Orang (DPO) Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang tewas setelah kontak tembak dengan Satgas TNI/Polri pada Senin (1/3), adalah putra dari Santoso, mantan pimpinan MIT Poso.

Dua DPO MIT Poso yang tewas yakni, Samir alias Alfin asal Provinsi Banten, dan Irul, warga Kabupaten Poso, yang merupakan anak mantan pimpinan MIT Poso, Santoso.

Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso mengungkapkan, kontak tembak tersebut terjadi saat pihak kepolisian mendapatkan informasi, bahwa kelompok MIT tersebut akan melakukan aksi terorisme.

"Dari informasi yang diterima mereka akan melakukan amaliah," kata Kapolda Sulteng di Palu, Selasa.

Baca Juga: Dua Buronan Anggota Teroris MIT Tewas Baku Tembak di Poso

Dalam kontak tembak tersebut, satu DPO yakni Samir alias Alfin, tewas karena mengalami luka tembak di bagian kepala, dan Irul tewas akibat bom yang dibawanya meledak di badannya sendiri.

Kapolda Sulteng, menyebutkan dalam kontak tembak tersebut, Dua orang DPO lainnya berhasil melarikan diri. Salah satu diantaranya adalah pimpinan MIT, Ali Kalora

"Mereka waktu itu ada berempat, dan dipimpin oleh Ali Kalora, namun dua orang berhasil kabur dan sampai saat ini masih dalam pengejaran," jelasnya

Pihak Kepolisian juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti dari dua DPO tersebut, seperti Amunisi senjata api panjang sebanyak sebelas buah, Ransel, Golok dan GPS.

Tidak hanya menewaskan dua DPO MIT Poso, kontak tembak ini juga membuat salah satu prajurit TNI, yakni Praka Dedi Irawan tewas dalam kejadian tersebut.

Baca Juga: Natal di Sigi Usai Pembantaian: Kami Tetap Mengasihi Teroris MIT Ali Kalora

"Satu prajurit terbaik kita gugur, atas nama Praka Desi Irawa," terangnya

Hingga saat ini dua jenazah DPO MIT Poso, masih berada di rumah sakit Bhayangkara Palu. Sementara jenazah TNI, Praka Dedi Irawan, telah diberangkatkan ke Jakarta.



REKOMENDASI

TERKINI