Suara.com - Satu tahun Covid-19 di Indonesia, publik mengungkit eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang dulu pernah menggelar seremoni guna merayakan kesembuhan tiga pasien pertama positif Covid-19.
Momen Terawan bagi-bagi hadiah jamu satu tahun lalu itu bergulir kembali dan mewarnai linimasa media sosial pada Selasa (2/3/2021). Acara seremonial itu pun ramai dicap aneh.
Pemilik akun Twitter @jt*****x misalnya, dia turut membagikan kilas balik momen Terawan yang jabatannya sebagai Menteri Kesehatan kini digantikan oleh Budi Gunadi Sadikin.
Dengan menyematkan foto Terawan bersama tiga penyintas Covid-19 pertama Indonesia, dia menulis narasi berbunyi "memiliki satu tahun terselenggaranya acara aneh ini".
Baca Juga: Mesin Pendingin Rusak, 1.000 Dosis Vaksin Covid-19 di Jepang Terbuang
Kicauan itu disambut kehebohan publik. Hingga artikel ini ditulis, momen lama Terawan tersebut telah menembus 1.700 retweets dan disukai hampir 2.500 orang.
Tidak hanya itu, potret Terawan saat acara seremoni tersebut juga tampak dibanjiri berbagai macam komentar.
"Sampai sekarang gak habis pikir sama ini," ujar @ss*******aa.
"Pakai jamu. Ya Allah, betapa absurd-nya," balas @an***na.
"Negara hobi apresiasi," timpal balas @ra********gg.
Baca Juga: Ratusan Personel TNI-Polri di NTB Dilatih Jadi Petugas Vaksinasi
Bagaimana jalannya seremoni yang terjadi pada bulan Maret tahun 2020 itu?
Momen Seremoni
Terawan yang kala itu menjabat sebagai Menteri Kesehatan mengaku bersyukur atas kesembuhan tiga pasien pertama positif Covid-19.
Rasa syukur yang dituangkan dalam seremoni pemberian oleh-oleh berupa jamu tersebut dilakukan pada Senin (16/3/2021) di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara.
"Ucapkan syukur kami panjatkan dengan sehatnya kembali saudara-saudara kita pasien nomor 01, 02, dan 03," ujar Terawan.
Ketiga pasien yang sudah sembuh tersebut adalah Nurshita, Maria, dan Ratri. Sebagai bentuk rasa syukur itulah Terawan memberikan buah tangan minuman sehat berupa jamu, dari Presiden Joko Widodo.
"Saya di sini sekalian bawakan oleh-oleh, buah tangan dari Bapak Presiden untuk bekal buat pasien 01, 02, 03 yang sudah sehat, fisik maupun laboratorium. Semua sehat, berupa jamu. Jadi akan diberikan jamu dari Bapak Presiden supaya bisa daya tahan tubuh dan imunitasnya tetap sehat terus," ungkap Terawan.
Dengan minuman itu, Terawan berharap ketiga pasien sembuh ini mampu menjaga dan menerapkan pola hidup sehat, sehingga jadi contoh di masyarakat.
Sebagaimana juga kata Terawan, itu adalah pesan yang diberikan Presiden Jokowi untuk ketiga pasien tersebut.
"Pesan Bapak Presiden, mohon apa yang disiapkAn bisa diminum dan dinikmati tambah kesehatannya," katanya.
Jamu sebanyak 2 botol diberikan Terawan kepada para pejuang Covid-19 yang berhasil sembuh ini. Satu botol untuk Shita dan ibunya Maria, dan 1 botol lagi diberikan pada Ratri.
"Ini tambahan penyakit ini tidak pelru ditakuti, (karena) bisa sembuh dengan baik, hanya butuh proses supaya bisa jadi sembuh," tutupnya.
Kontroversi
Seremonial ala Terawan itu menuai komentar menohok dari berbagai kalangan. Diantaranya Bos Lembaga Survei Charta Politika Yunarto Wijaya dan Eks Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu.
Menurut Yunarto, seremoni pemberikan ramuan yang diyakini bekhasiat untuk kesehatan tubuh itu menyebalkan. Meski begitu, ia merasa bersyukur tiga telah dinyatakan sembuh dari virus mematikan.
"Kami bersyukur karena pasien sembuh. Tapi maaf Pak, seremoni jamu-jamuan itu terasa nyebelin...Paling gak menurut saya," tulis Yunarto seperti dikutip Suara.com, Selasa (17/3/2020).
Pernyataan Yunarto tersebut mendapat sambutan dari Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu yang mengaku sependapat.
Bahkan Said Didu turut memberikan sindiran kepada Terawan. Ia meminta Terawan untuk berhenti bercanda, sebab kekinian Indonesia menjadi sorotan dunia terkait penanganan corona.
"Setuju. Menkes harus sadar bahwa Indonesia jadi sorotan dunia tentang penanganan corona. Berhentilah bercanda dlm hadapi persoalan serius bangsa," balas Said Didu.