Tuding SBY Rekayasa Kongres V PD, Jhoni: AHY di Puncak Tak Pernah Mendaki

Senin, 01 Maret 2021 | 12:39 WIB
Tuding SBY Rekayasa Kongres V PD, Jhoni: AHY di Puncak Tak Pernah Mendaki
Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dicium keningnya oleh Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY (Instagram @agusyudhoyono)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Eks Politikus Partai Demokrat yang dipecat secara tidak hormat dari partai, Jhoni Allen Marbun, menuding Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah melakukan rekayasa Kongres ke V Demokrat yang berujung terpilihnya secara aklamasi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketum partai. AHY merupakan putra sulung SBY.

"Pada Kongres V 15 Maret 2020, di Senayan, Jakarta, kembali SBY merekayasa tata cara kongres tidak sesuai sebagaimana mestinya. Pembahasan dan tata tertib acara tidak dilakukan, di mana salah satu isinya membahas syarat dan tata cara pemilihan ketua umum," kata Jhoni dalam video keterangannya yang diterima Suara.com, Senin (1/3/2021).

Jhoni mengatakan, dalam Kongres tersebut tidak ada laporan pertanggungjawaban dari SBY selaku ketum saat itu.

Seusai pidato, peserta kongres yang tidak punya hak suara diusir keluar dari arena.

"Semestinya seluruh peserta Kongres memiliki hak bicara. Padahal hak suara hanya digunakan pada saat pemilihan Ketua Umum atau perbedaan pendapat," tuturnya.

Lebih lanjut, Jhoni menuding SBY mendesign seluruh ketua-ketua DPD seluruh Indonesia untuk mendeklarasikan AHY sebagai ketua umum. AHY dinyatakan terpilih secara aklamasi.

"Makanya AHY berada di puncak gunung, tapi tidak pernah mendaki. OSI, AHY selaku ketua umum tidak tahu cara turun gununng, sehingga bapaknya SBY yang saya hormati menjadi turun gunung. Inilah yang saya sebut krisis kepemimpinan," tandasnya.

Pecat 7 kader

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengatakan sehubungan dengan desakan kuat dari para kader, yang disampaikan oleh para Ketua DPD dan DPC untuk memecat para pelaku GPK PD akhirnya DPP memberikan keputusan sanksi pemecatan.

Baca Juga: Mantan Menteri SBY Ini Sentil Ketimpangan Ekonomi Indonesia

Menurut Herzaky, pemecatan tetap dan tidak hormat ini sudah sesuai dengan rekomendasi Dewan Kehormatan partai. Proses tersebut juga sudah melalui rapat yang digelar dalam sebulan terakhir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI