Kenang Artidjo Alkostar, Mahfud MD Cerita Soal Nasi Biyarni di New York

Senin, 01 Maret 2021 | 11:02 WIB
Kenang Artidjo Alkostar, Mahfud MD Cerita Soal Nasi Biyarni di New York
Artidjo Alkostar (Kolase foto/Twitter/@mazzini_gsp/Suara.com/@Ummi Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menceritakan kenangannya bersama mendiang anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) Artidjo Alkostar yang tutup usia pada Minggu (28/2/2021).

Mahfud mengungkap bagaimana hidupnya sangat terbantu oleh mendiang Artidjo kala mendapat beasiswa di New York, Amerika Serikat.

Kembali ke November 1990 ketika Mahfud menjadi academic researcher di Columbia University, New York. Meski ia tengah menulis disertasi di Program Doktor Universitas Gadjah Mada (UGM), namun ia juga mendapatkan beasiswa untuk Sandwich Program ke Amerika melalui library research program di Pusat Studi Asia, Columbia University.

Ia mengungkap kalau urusannya selama di negara Paman Sam itu terbilang mudah karena ada sosok Artidjo yang membantunya.

"Urusan-urusan saya di Amerika relatif lancar dan mudah karena di sana sudah ada Mas Artidjo Alkostar yang menjemput dan mengatur tempat tinggal dan urusan administrasi saya," kata Mahfud dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Suara.com, Senin (1/3/2021).

Sedikit cerita, Artidjo sudah berada di New York terlebih dahulu lantaran tengah bekerja di Asia Watch yang dipimpin oleh Sydney Jones. Kata Mahfud, selama di sana keduanya memiliki acara rutin yang dijalani delapan bulan.

"Kalau hari Jumat kami janjian ketemu di masjid untuk salat Jumat di Islamic Center. Kalau Sabtu kami makan siang di restoran Asia, termasuk restoran India. Jika ke restoran India Mas Artidjo suka memesan nasi biryani," ungkapnya.

Hubungan keduanya pun terus berjalan baik dari tahun ke tahun. Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengungkapkan terakhir bertemu dengan mendiang Artidjo pada 18 Agustus 2020.

Sehari sebelumnya, ia memperoleh kabar dari murid Artidjo, Ari Yusuf Amir dan Sugito kalau yang bersangkutan tengah sakit. Artidjo didiagnosis memiliki masalah pada jantung dan paru-parunya.

Baca Juga: Jokowi Mengenang Artidjo: Indonesia Kehilangan Salah Satu Sosok Terbaik

Presiden Jokowi saat takziah dan memberikan penghormatan terkahir bagi mendiang Artidjo Alkostar, auditorium Kahar Mudzakkir, UII, Senin (1/3/2021). (kontributor/uli febriarni)
Presiden Jokowi saat takziah dan memberikan penghormatan terkahir bagi mendiang Artidjo Alkostar, auditorium Kahar Mudzakkir, UII, Senin (1/3/2021). (kontributor/uli febriarni)

Namun, Artidjo enggan menjalani perawatan di rumah sakit meskipun sangat direkomendasikan oleh dokter. Karena kondisinya tersebut, Mahfud lantas meminta kepada eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk mengirim dokter serta perawat ke apartemen mendiang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI