Dicap Partai Dinasti, Elite Demokrat: Hanya Kebetulan

Sabtu, 27 Februari 2021 | 20:47 WIB
Dicap Partai Dinasti, Elite Demokrat: Hanya Kebetulan
Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dicium keningnya oleh Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY (Instagram @agusyudhoyono)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan, menolak jika partai yang diketuai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disebut sebagai partai dinasti. Syarif menilai hal tersebut timbul hanya kebetulan.

Syarief mengatakan AHY dipilih karena mendapatkan dukungan besar dari pemegang hak suara. Diksi 'dinasti' itu muncul di permukaan lantaran AHY berstatus sebagai putra dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), penggagas dan mantan ketum Demokrat selama tujuh tahun.

"Suatu kongres yang dihadiri pemegang hak suara memilih seseorang yang dianggap mampu untuk membesarkan partai. Jadi ini karena kebetulan saja beliau itu adalah putra dari pak SBY, lalu orang mengatakan ini adalah dinasti," kata Syarief saat konferensi pers di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (27/2/2021).

Meski demikian, Syarief menilai tidak selamanya dinasti itu jelek. Ia mencontohkan dengan Presiden ke-43 Amerika Serikat George W. Bush yang mengikuti jejak sang ayah, George H. W. Bush.

Baca Juga: Profil Darmizal, Senior Partai Demokrat yang Diberhentikan Tetap

Meski keduanya memiliki ikatan keluarga, namun menurut Syarief tidak ada dorongan dari George H. W. Bush kepada George W. Bush untuk menjadi presiden.

"Apakah bapaknya nyuruh dia jadi presiden? Enggak karena dia dipilih oleh rakyat Amerika," tuturnya.

Kondisi itu lantas disamakan oleh Syarief dengan SBY dan AHY. Ketika SBY memilih untuk tidak lagi menjabat sebagai ketua umum, pemilik hak suara memilih AHY melihat hubungan keluarga.

"Jadi ini bukan menyangkut masalah dinasti. Ini menyangkut masalah keterpilihan, menyangkut masalah kapasitas."

Baca Juga: Partai Demokrat Tantang Balik Marzuki Alie Buka Keburukan Partai

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI