Suara.com - Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas belakangan ini menjadi perbincangan karena digadang-gadang akan menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, bersanding dengan Moeldoko sebagai ketua umum.
Terkait hal itu, Ibas telah angkat bicara lewat jejaring Twitter miliknya, Sabtu (27/2/2021) dengan mengatakan jangan mengadu domba antara dia dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Ucapan terima kasih atas 'GOOD WORDS out there' tapi, mohon maaf, tolong jangan adu domba saya ya," tulis Ibas seperti dikutip Suara.com.
"Dulu saya pernah bilang kalau adu domba hanya ada di lapangan domba. Jadi jangan di-spin isyu dan diadu antara saya dengan Mas AHY," sambungnya tegas.
Baca Juga: Kesal Ada Tamu Masuk Rumah Tanpa Lepas Sandal, Curhat Wanita Ini Viral
Ibas menambahkan, sejauh ini Partai Demokrat tetap solid dan setia satu dengan yang lainnya. Hal itu juga akan terjadi setelahnya.
"InsyaAllah PD solid, setia, dan waspada semua," tandasnya.
Seperti diketahui, Ibas didorong oleh sejumlah orang yang menginginkan KLB atau Kongres Luar Biasa. Namanya diduetkan dengan Moeldoko.
Namun, Ibas membantahnya dengan mengatakan bahwa Partai Demokrat di tingkat pusat maupun daerah kompak. Termasuk pula dia, seluruh jajaran partai siap menhadang apabila ada gerakan pengambilalihan Partai Demokrat.
Tidak hanya itu, Ibas dan pihaknya mengaku akan mendukung penuh posisi Ketua Umum AHY. Tak pelak, dia menegaskan bahwa jangan pernah mengadu domba.
Baca Juga: Peneliti Sebut Ada Dua Perspektif Penyebab Kemelut di Partai Demokrat
"Jajaran pengurus Partai Demokrat, Pusat, dan Daerah, termasuk saya, kompak dan bersatu untuk hadapi gerakan yang kepemimpinan PD yang sah," paparnya.
"Kami juga setia dan mendukung penuh Ketua Umum AHY. Jangan diadu-adu antara saya dengan Mas AHY yang juga kakak saya sendiri," lanjut putra SBY itu.
Kader Muda Demokrat mendeklarasikan dukungan agar Partai Demokrat segera menggelar kongres luar biasa.
Secara eksplisit, KMD mendesak Demokrat menggelar KLB untuk mengganti Agus Harimurti Yudhoyono dari kursi ketua umum.
KMD sendiri menyatakan, PD sebaiknya dipimpin oleh duet Ketua Umum Moeldoko dan Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas yang tak lain adalah adik kandung AHY.
"Kami mengusulkan sebagai ketua umum dan sekjen sebagai berikut, Pak Moeldoko sebagai ketua umum dan Pak Ibas sebagai Sekjen," kata Aswin kepada wartawan, Kamis (25/2/2021).
Aswin menjelaskan, alasan pihaknya meminta AHY turun dari jabatan lantaran dinilai tidak bisa mendongkrak naik persentase eletabilitas partai.
Selain itu, kata Aswin, sudah terjadi krisis kepercayaan terhadap kepemimpinan AHY.
"Kami menilai PD akan hancur kalau masih dipimpin oleh AHY. Itu karena terjadi krisis kepemimpinan dan krisis keperayaan terhadap AHY sebagai ketua umum," kata dia,
Aswin kemudian memerintahkan seluruh jajarannya untuk berkomunikasi kepada seluruh ketua DPD dan DPC partai, guna mendorong KLB.
"Kami KMD meminta semua DPC dan DPD untuk hadir pada acara KLB untuk memilih ketua umum yang baru dengan niat baik membesarkan Partai Demokrat," kata dia.