Suara.com - Koordinator PMO KPCPEN Arya Sinulingga memastikan kehadiran vaksinasi covid-19 mandiri tak menggangu vaksinasi dari pemerintah yang saat ini tengah diberikan kepada masyarakat sesuai prioritasnya.
Menurut Arya, tak ada perubahan dalam pelaksanaan vaksinasi pemerintah mulai dari jadwal hingga masyarakat yang jadi prioritas.
"Jadi tidak ada perubahan sama sekali dari jadwal yang telah ditentukan dan tidak juga mengubah mana yang jadi prioritas pemerintah," ujar Arya dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (26/2/2021).
Arya yang juga menjabat Staf Khusus Menteri BUMN menegaskan, vaksinasi mandiri tak akan diperjualbelikan kepada masyarakat.
Baca Juga: 2.100 Pedagang di Kota Tangerang Disuntik Vaksin Covid-19 Senin Depan
Justru, tambahnya, vaksinasi mandiri dikhususkan bagi para pekerja perusahaan yang menjalankan program tersebut.
"Ini adalah tambahan baru dari kawan-kawan pengusaha yang ingin memberikan vaksin gratis kepada para buruhnya," ucap dia.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa tujuan utama program vaksin COVID-19 secara mandiri atau gotong royong adalah untuk mempercepat program vaksinasi COVID-19.
Dengan demikian, kekebalan kelompok bisa tercapai lebih cepat.
"Bahwa vaksin itu diberikan gratis ke seluruh masyarakat Indonesia oleh pemerintah. Merupakan hak mereka. Jadi walaupun ada program vaksin gotong royong (vaksin mandiri), ini tidak menghilangkan hak mereka untuk mendapat vaksin gratis," kata Menkes Budi dalam konferensi pers Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, dikutip dari ANTARA, Sabtu, (20/2/2021).
Baca Juga: Wartawan JawaPos TV Dilarikan ke IGD Pasca Divaksin Sinovac
Prinsip lain dari vaksin mandiri ini kata Menkes ialah gotong royong. Artinya program ini merupakan kerja sama antara pemerintah dengan seluruh pemangku kepentingan lain, termasuk pihak swasta untuk bisa melakukan percepatan program vaksinasi.
"Karena kita juga sampai sekarang belum ada bukti ilmiah yang pasti yang menyatakan berapa lama vaksin ini bisa memberi kekebalan tubuh. Artinya semakin cepat, semakin baik. Jangan sampe nanti kekebalan tubuhnya selesai tetapi program vaksinasinya belum selesai. Jadi makin cepat adalah makin baik," ujar Menkes.