Suara.com - DPP Partai Demokrat angkat bicara menanggapi soal adanya desakan yang mendorong Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mundur dan digantikan posisinya oleh Kepala Staf Presiden Moeldoko. Selain itu Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas diminta jadi Sekjen.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, menilai, desakan yang meminta AHY mundur dari jabatannya lantaran dinilai tak bisa mendongkrak elektabilitas partai merupakan tindakan halusinasi.
"Minta kepemimpinan AHY diganti karena tidak mampu mendongkrak elektabilitas Partai Demokrat, ini lebih halu lagi," kata Herzaky saat dihubungi Suara.com, Jumat (26/2/2021).
Herzaky mengklaim, selama Demokrat dipimpin oleh AHY justru mengalami peningkatan elektabilitas. Peningkatan tersebut terjadi hingga akhir 2020 lalu.
Sementara terkait nama Moeldoko yang didorong untuk menggantikan AHY, Herzaky enggan berkomentar banyak.
Ia menyindir Moeldoko yang namanya tak mendongkrak pada hasil-hasil survei terbaru.
"Cukup cek saja survei terbaru, berapa elektabilitas beliau. Kalau elektabilitasnya 0 persen, bagaimana mau mengangkat elektabilitas partainya, kalau dirinya sendiri saja tidak mampu?," ungkapnya.
Lebih lanjut, Herzaky menduga juga ada yang ingin mengadu domba antara AHY dengan Ibas. Menurutnya, hal itu cara lama yang sudah tidak laku lagi di zaman sekarang.
"Fitnah keji seperti ini kembali menunjukkan, kalau Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat, tidak pernah punya niat baik untuk membangun kebesaran Partai Demokrat. Kerjanya malah menabur berita hoax, fitnah, menghasut, adu domba, dan menyebar kebencian saja," tandasnya.
Baca Juga: Diduga Terkait Soal Kudeta, Andi Arief Sebut Ada 7 Kader Demokrat Dipecat
Moeldoko - Ibas Didorong