Kafe TKP TNI Tewas Ditembak Kerap Langgar Prokes, Satpol PP Akui Kecolongan

Jum'at, 26 Februari 2021 | 14:06 WIB
Kafe TKP TNI Tewas Ditembak Kerap Langgar Prokes, Satpol PP Akui Kecolongan
RM Kafe di Cengkareng dijaga ketat polisi usai Bripka CS tembak mati TNI dan dua pegawai kafe. (Suara.com/Yaumal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jajaran Satpol PP Jakarta Barat resmi menyegel RM Cafe yang berlokasi di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat secara permanen. Alasannya, kafe tempat terjadinya penembakan oleh oknum anggota polisi berinsial Bripka CS ini sudah berkali-kali melanggar.

Kasatpol PP Jakarta Barat, Tamo Sujabat membeberkan alasan mengapai masih ada kafe yang masil lolos dari pengawasan selama masa pandemi Covid-19. Alasan pertama, pengawasan yang dilakukan oleh jajaran Satpol PP berpindah-pindah setiap bulannya.

"Ya karena memang kan pengawasan kami kan berpindah-pindah. Ya jadi kami lakukan umpamanya hari ini di Cengkareng, berarti Oktober fokus di Cengkareng. Kemudian, November pindah lagi Kecamatan lain, karena Jakarta Barat ini ada 56 Kelurahan, 8 Kecamatan," kata Tamo pascapenyegelan RM Kafe, Jumat (26/2/2021).

Terkait pengawasan terhitung sejak pukul 21.00 WIB sampai malam, anggota yang bertugas dilapangan hanya berjumlah 60 orang. Jumlah tersebut sudah mencakup sejumlah kecamatan yang ada di kawasan Jakarta Barat.

Baca Juga: RM Cafe Resmi Disegel, Ketua RW: Dari Awal Warga Sudah Minta Ditutup

"Anggota saya kalau untuk malam itu, jam 21 ke atas hanya tinggal 60 orang untuk 8 Kecamatan ditambah tingkat kota. Sementara yang namanya restoran, kantor, kafe dan sejenisnya, tempat-tempat hiburan di Jakbar ini cukup banyak, bisa 5.000-an," sambungnya.

Tim Inafis melakukan olah TKP peristiwa penembakan yang menewaskan tiga orang di Kafe RM Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (25/2/2021). (ANTARA/Devi Nindy)
Tim Inafis melakukan olah TKP peristiwa penembakan yang menewaskan tiga orang di Kafe RM Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (25/2/2021). (ANTARA/Devi Nindy)

Atas hal itu, lanjut Tamo, sejumlah kafe maupun tempat hiburan malam lainnya masih bisa mencari celah. Atas hal itu, Tamo mengakui jika pihaknya masih kerap kecolongan terkait adanya tempat hiburan yang masih saja buka.

"Sehingga kami melakukan pengawasan berpindah-pindah mungkin ketika itulah mereka melakukan kegiatan-kegiatan yang mencoba melanggar aturan," beber Tamo.

"Kalau memang ada yang lolos, kami juga akuin, karena namanya juga pengusaha kafe restoran ada yang coba-coba," pungkas dia.

Polisi Mabuk

Baca Juga: Bertahan Selama 8 Tahun di Lingkungan Agamis, RM Kafe Awalnya Toko Baju

Bripka CS sebelumnya menembak mati satu anggota TNI dan dua pegawai kafe di Cengkareng, Jakarta Barat. Belakangan terungkap bahwa tersangka melakukan perbuatannya dalam keadaan mabuk.

Kabid Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menuturkan peristiwa berdarah itu bermula tatkala Bripka CS mendatangi kafe tersebut sekira pukul 02.00 WIB dini hari tadi. Selanjutnya, sekira pukul 04.00 WIB salah satu pegawai kafe menagih pembayaran terhadap tersangka.

Ketika itu, tersangka tak terima lantaran merasa tagihan tersebut terlalu mahal. Cekcok pun terjadi, hingga akhirnya Bripka CS menembak mati ketiga korban dan melukai satu korban lainnya.

"Ada empat korban yang tiga meninggal dunia di tempat," ungkap Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (25/2/2021)

Ketiga korban meninggal dunia, yakni berinisial ST anggota TNI AD yang bertugas menjadi keamanan kafe, FS pelayan kafe, dan MK kasir kafe. Sedangkan satu korban luka-luka ialah HA selaku manajer kafe.

REKOMENDASI

TERKINI