Wagub DKI Pastikan Normalisasi Sungai Tetap Berjalan, Anggarkan Rp 851 M

Rabu, 24 Februari 2021 | 18:38 WIB
Wagub DKI Pastikan Normalisasi Sungai Tetap Berjalan, Anggarkan Rp 851 M
Warga melintas di samping Sungai Ciliwung, Jakarta, Rabu (19/9). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan program normalisasi sungai tetap berjalan. Kekinian Pemprov DKI sudah menganggarkan dana Rp 851 miliar.

Normalisasi sungai merupakan program penanggulangan banjir yang dijalankan era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Pelaksanaannya dengan membetonisasi 13 sungai agar air langsung dialirkan ke laut.

Namun program ini ditentang Gubernur Anies Baswedan saat kampanye Pilkada 2017 lalu. Menurut Anies, seharusnya penanganan sungai di Jakarta adalah dengan melakukan penghijauan di sekitar sungai atau bernama naturalisasi.

Kekinian, Riza menyatakan program normalisasi tetap berjalan beriringan dengan naturalisasi. Pihaknya tak lagi menentang program Ahok tersebut.

Baca Juga: Wagub Riza: Sudah 174.918 Dosis Vaksin Covid-19 Diberikan kepada Warga DKI

“Normalisasi jalan, bahkan kita menganggarkan tidak kurang dari 851 miliar," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (24/2/2021).

Dalam program normalisasi sungai ini, Pemprov DKI berperan untuk membebaskan lahan yang ditinggali warga di bantaran kali. Sementara pengerjaan betonisasi digarap oleh Pemerintah Pusat.

Ketika ditanya lokasi mana saja yang akan disasar program normalisasi, Riza enggan menjawab. Sebab, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan mana saja sungai yang akan digarap.

“Nanti diatur, nanti ada prioritas,” ujarnya.

Politisi Gerindra ini juga tak ingin mengungkap ke publik lokasi target naturalisasi di awal. Sebab ia tak ingin masyakarat yang tinggal di tempat itu menjadi heboh.

Baca Juga: Lewat Sebulan Lebih, Baru 60 Persen Nakes DKI Divaksin Covid Dosis Kedua

“Saya tidak bisa menyebutkan di publik ya. Nanti jadi heboh pemilik tanahnya. Biarlah SDA yang mengatur perintah dari kami untuk melakukan pembebasan pada titik, tempat, yang memberikan kontribusi terbesar pada pengendalian banjir,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI