Risma Klaim Lima Pecandu Narkoba Jadi Pengusaha Berkat Rehabilitasi

Rabu, 24 Februari 2021 | 18:25 WIB
Risma Klaim Lima Pecandu Narkoba Jadi Pengusaha Berkat Rehabilitasi
Menteri Sosial Tri Rismaharini di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (24/2/2021). [Dok. Humas Kemensos]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Sosial RI melakukan upaya rehabilitasi sosial melalui asistensi rehabilitasi sosial bagi para korban penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif atau Napza. Menteri Sosial Tri Rismaharini mengklaim ada lima korban penyalahgunaan Napza yang sukses berwirusaha setelah mendapatkan rehabilitasi.

Risma mengatakan lima orang asal Kabupaten Mojokerto tersebut menjalani rehabilitas dan diajak berkomunikasi. Berhasil lepas dari ketergantungan, mereka pun membuka usaha baru.

"Dari 5 anak tersebut, ada yang berminat membuat kafe dan membuat sepatu. Lalu dalam beberapa waktu sudah ada kabar kafenya ramai dan usaha sepatu pun lancar hingga mempunyai 3 pegawai," kata Risma di Kantor Badan Narkotika Nasional, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (24/2/2021).

Menurut Risma, memerangi peredaran narkoba di tanah air bukan hanya tugas dari pihak terkait tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Ia meminta kepada seluruh pihak untuk dapat mengkampanyekan bahayanya barang terlarang itu.

Baca Juga: Rehabilitasi Korban NAPZA, Risma: Perlu Upaya Pendekatan, Tidak Memusuhi

"Kami bisa asal bersama-sama, mari stop narkoba agar kita bisa hidup lebih baik. Teruskan kampanye ini karena Tuhan tidak mungkin kasih cobaan di luar kemampuan. Kampanye ini harus digemborkan ini terutama pada remaja agar Indonesia tidak hancur," ujarnya.

Selama ini Kemensos RI melakukan rehabilitasi sosial di Balai Napza Bambu Apus Jakarta, Balai Napza Galih Pakuan Bogor, Balai Napza Satria Baturraden, Balai Napza Insyaf Medan dan Loka Napza Pangurangi Takalar.

"Kapasitas Balai NAPZA Bambu Apus Jakarta menampung 4.100 orang, Balai NAPZA Galih Pakuan Bogor 4.700 orang, Balai NAPZA Satria Baturraden 4.100 orang, Balai NAPZA Insyaf Medan 440 orang dan Loka NAPZA Pangurangi Takalar 2.660. Saya percaya korban NAPZA bisa hidup normal kembali," ungkapnya.

Dalam upaya rehabilitasi sosial itu, kata Risma, diperlukan upaya pendekatan, tidak memusuhi dan harus merangkul serta mengajak komunikasi tentang apa yang dibutuhkan. Pasalnya, setiap orang bisa saja menjadi korban narkoba.

"Setiap orang bisa jadi korban narkoba sehingga penangangan korban penyalahgunaan narkoba perlu pendekatan, tidak memusuhi merangkul serta mengajak komunikasi apa yang dibutuhkan mereka," tandasnya.

Baca Juga: Rolls Royce Mau Dilelang Mensos Tri Risma untuk Bantu Korban Bencana

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI