AJB Bumiputera Tak Jelas, Ahmad Sia-sia 17 Tahun Nabung buat Kuliah Anak

Rabu, 24 Februari 2021 | 17:00 WIB
AJB Bumiputera Tak Jelas, Ahmad Sia-sia 17 Tahun Nabung buat Kuliah Anak
Ratusan orang nasabah korban gagal bayar AJB Bumiputera menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wisma Mulia 2 Kuningan, Jakarta, Rabu (24/2/2021). (Suara.com/Yaumal Asri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ahmad, seorang karyawan swasta harus menelan pil pahit karena uang yang disisihkan untuk tabungan pendidikan kedua anaknya di AJB Bumiputera 1912 kini tak jelas rimbanya.

Menurutnya, dana polis pendidikan bagi kedua anaknya senilai Rp130 juta harusnya dibayar pada 2018, namun hingga kini belum ada kepastian dari Bumiputera.

“Saya menyisihkannya selama 17 tahun, masing-masing kedua anak saya polisnya Rp65 juta. Jadi totalnya ada Rp130 juta,” jelas Ahmad kepada Suara.com di Kuningan Jakarta Selatan, Rabu (24/2/2021).

Merasa seperti dipermainkan, Ahmad pun mengaku sangat kecewa dengan dengan perbuatan perusahaan asuransi itu, sebab dana yang selalu disetorkannya ditujukan demi masa depan kedua anaknya.

Baca Juga: Polis Asuransi Tak Dibayar Bumiputera, Karyawan Stres Diintimidasi Nasabah

“Ini sudah saya rencanakan untuk pendidikan anak, nah sekarang mana tanggungjawab Bumiputera, itu untuk anak-anak kami, pendidikan mereka,” kata Ahmad.

Ratusan orang nasabah korban gagal bayar AJB Bumiputera menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wisma Mulia 2 Kuningan, Jakarta, Rabu (24/2/2021). (Suara.com/Yaumal Asri)
Ratusan orang nasabah korban gagal bayar AJB Bumiputera menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wisma Mulia 2 Kuningan, Jakarta, Rabu (24/2/2021). (Suara.com/Yaumal Asri)

Karena hal itu, Ahmad mengatakan saat ini dia harus kewalahan membiayai pendidikan kedua anaknya yang saat ini mengenyam bangku perkuliahan.

“Anak saya tetap sekolah, tapi saya harus mutar otak nyari tambahannya. Kalau dana itu cair kondisi saya tidak harus seperti ini,” ujarnya.

Tidak adanya kepastian, pada hari ini Kamis (24/2), Ahmad bersama ratusan nasabah korban gagal bayar Bumiputera mendatangi kantor Otoritas Jaminan Keuangan (OJK), berunjuk rasa, meminta pertolongan mendesak perusahaan segera membayarkan kewajibannya.

Karena hal itu juga, Ahmad mengaku terpaksa bolos kerja demi mendapatkan kepastian dana polis pendidikan kedua anaknya.

Baca Juga: Tuntut Pencairan Klaim Bumiputera, Emak-emak Bawa Poster Tulisan Monohok

“Saya harus meninggalkan pekerjaan saya, semoga ada kepastian dari OJK untuk kami,” ujarnya.

Untuk diketahui, perusahaan asuransi AJB Bumiputera 1912 tercatat memiliki utang klaim Rp12 triliun pada akhir 2020. Nilai itu lebih besar dari perkiraan awal senilai Rp9,6 triliun. Jumlah utang klaim pun terus meningkat ketimbang akhir 2019 yang sebesar Rp5,3 triliun.
 

REKOMENDASI

TERKINI