Suara.com - Israel menghancurkan sebuah rumah di desa Al Issawiya. Menyadur Middle East Monitor, Rabu (24/2/2021), sang pemilk rumah Fadi Aliyan bekerja sebagai kepala penjaga Masjid Al Aqsa.
Sebelumnya, pendudukan Israel sudah memberikan informasi tentang penghancuran ini, jelas keluarga Aliyan.
Pihaknya kalah dalam pertarungan hukum untuk menghentikan pembongkaran dan pengadilan Israel menolak petisi yang diajukan pengacara mereka pekan lalu.
Rumah yang dibangun sekitar 10 tahun yang lalu ini sempat menjadi polemik bagi pemerintah Israel dan mereka memberikan denda yang cukup tinggi pada keluarga Aliyan karena bangunannya dianggap ilegal.
Baca Juga: Israel Hancurkan Tangga Bersejarah Era Nabi Menuju Masjid Al Aqsa
Rumah ini terdiri dari dua lantai yang dibagi jadi empat apartemen dan menampung 17 orang. Kebanyakan penghuninya adalah wanita dan anak-anak.
Selama ini, otoritas Israel menerapkan aturan pembangunan yang membuat warga Palestina kesulitan mendirikan bangunan di Yerusalem Timur.
Sementara itu, Israel mengatakan mereka telah membagikan 'kelebihan' vaksin virus corona ke Palestina, juga ke beberapa negara.
Perdana Menteri Isreail Benjamin Netanyahu tidak menyebut negara mana dalam pernyataan yang mengumumkan langkah tersebut.
Tetapi pemerintah Honduras - yang mengatakan tahun lalu pihaknya bermaksud untuk memindahkan kedutaan Israel ke Yerusalem - sedang mengharapkan 5.000 dosis dari Israel.
Baca Juga: Israel Larang Pejabat Palestina Masuki Masjid Al-Aqsa