Suara.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menanggapi soal video yang memperlihatkan kerumunan yang disebabkan oleh Presiden Joko Widodo.
Kerumunan itu disebabkan ketika Presiden Jokowi berkunjung ke Nusa Tenggara Timur (NTT) Selasa, (23/2/2021) lalu.
Video kerumunan warga yang ikut menyambut kedatangan Jokowi pun viral di media sosial.
Mardani melalui akun Twitter pribadinya @MardaniAliSera, berpendapat bahwa hal serupa tidak hanya terjadi sekali saja.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: AS Telah Vaksinasi Lebih dari 60 Juta Penduduknya
Menurutnya, pihak Istana harus mengantisipasi adanya potensi terjadinya kerumunan.
"Ini bukan yang pertama Pak Jokowi bagi-bagi souvenir atau nasi kotak yang menimbulkan kerumunan. Sebelumnya, bagi-bagi nasi kotak, kemarin bagi-bagi souvenir. Jika itu sudah dipersiapkan di mobil, namanya bukan spontanitas. Harusya istana bisa antisipasi dalam kunker ada potensi kerumunan," cuit Mardani, dikutip Suara.com.
Lebih lanjut, Mardani membahas soal Jokowi yang kecewa dan marah lantaran PSBB tidak efektif hingga menyebabkan kasus covid-19 terus naik.
Menurut Mardani, hal itu terjadi lantaran daerah yang kurang tegas dalam penerapan protokol kesehatan (prokes). Selain itu, masyarakat juga masih kurang patuh dengan penerapan prokes.
"Presiden kecewa dan marah karena PPKM atau PSBB tidak efektif, kasus terus naik. Karena daerah kurang tegas sehingga masyarakat kurang patuh protokol kesehatan. Tapi beberapa kali presiden menyebabkan kerumunan, warga mencontoh pimpinannya?" lanjutnya.
Baca Juga: Jokowi Lambaikan Tangan di Kerumunan, Epidemiolog: Masih Bisa Kena Corona
Oleh karena itu, Mardani menyebut bahwa seharusnya setiap pemimpin menjadi contoh bagi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan.
"Masyarakat membutuhkan keteladanan dan komitmen pemimpinnya. Ini masalah kita bersama, tiap pemimpin mesti menjadi contoh penerapan protokol kesehatan," ujarnya.
Dalam video yang beredar, Jokowi tampak menggunakan mobil kepresidenan yang dihadang oleh ratusan masyarakat.
Ia menyapa masyarakat melalui kap mobil yang terbuka sambil sesekali melambaikan tangan dan memberi isyarat untuk mengenakan masker.
Ratusan masyarakat tersebut terlihat saling berdempetan karena ingin lebih dekat melihat sosok Jokowi. Protokol kesehatan Covid-19 yakni menjaga jarak pun diabaikan dalam peristiwa tersebut.
Bukannya meminta masyarakat untuk bubar, Jokowi malah membagi-bagikan beberapa cinderamata yang dilemparkannya ke arah masyarakat.
Maksud kedatangan Jokowi ke daerah tersebut ialah untuk meresmikan Bendungan Napun Gete yang terletak di Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).