Polis Tak Kunjung Dibayar, Nasabah AJB Bumiputera Gruduk Kantor OJK

Rabu, 24 Februari 2021 | 11:05 WIB
Polis Tak Kunjung Dibayar, Nasabah AJB Bumiputera Gruduk Kantor OJK
Ratusan orang nasabah korban gagal bayar AJB Bumiputera menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wisma Mulia 2 Kuningan, Jakarta, Rabu (24/2/2021). (Suara.com/Yaumal Asri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puluhan nasabah korban gagal bayar AJB Bumiputera menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wisma Mulia 2 Kuningan, Jakarta, Rabu (24/2/2021).

Dalam aksinya ini mereka meminta OJK sebagai regulator lebih aktif membantu menyelesaikan kasus gagal bayar AJB Bumiputera yang mereka sebut tertunda sangat lama.

Koordinator Kelompok Nasabah Korban Gagal Bayar Bumiputera, Fien Mangiri, mengatakan ada dua tuntutan yang mereka ajukan.

“Tuntutan pertama, OJK segera menyetujui pencairan kelebihan dana cadangan Bumiputera yang ada di OJK supaya manajemen Bumiputera dapat membayar klaim pemegang polis anggota kelompok kami yang data-datanya sudah diserahkan ke OJK," ujar Fien kepada wartawan di Jakarta.

Baca Juga: Diskon PPnBM dan Relaksasi Kredit OJK Diharapkan Dorong Minat Beli Mobil

Kemudian yang kedua meminta OJK membatalkan surat keputusan tentang moratorium pada Bumiputera karena mempersulit pemegang polis mengajukan pemutusan klaimnya.

Ratusan orang nasabah korban gagal bayar AJB Bumiputera menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wisma Mulia 2 Kuningan, Jakarta, Rabu (24/2/2021). (Suara.com/Yaumal Asri)
Ratusan orang nasabah korban gagal bayar AJB Bumiputera menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wisma Mulia 2 Kuningan, Jakarta, Rabu (24/2/2021). (Suara.com/Yaumal Asri)

Fien menjelaskan kelompoknya ini menghimpun para pemegang polis gagal bayar AJB Bumiputera asal Jabodetabek dan Jawa Barat, serta beberapa wilayah di Indonesia.

Kelompok ini sudah mengumpulkan dan menyerahkan data-data pemegang polis yang berstatus habis kontrak (HK), penebusan, meninggal dunia, dan dana kelangsungan belajar (DKB) kepada manajemen Bumiputera dan OJK. Total ada sekitar 500 polis yang dikumpulkan dengan nilai tunai klaim sekitar Rp 18 miliar.

“Kami sudah tiga kali melakukan aksi damai ini, karena janji pencairan tidak kunjung tuntas. Kebutuhan kami di masa pandemi semakin banyak," kata dia.

"Padahal kalau klaim itu cair sangat membantu kami untuk mencukupi kebutuhan harian dan yang terpenting biaya pendidikan anak-anak. Karena rata-rata kami membeli polis asuransi pendidikan di Bumiputera,” Fien menambahkan.

Baca Juga: OJK: Produk Keuangan Syariah Belum Mendominasi

Berdasarkan pantauan Suara.com di Jalan Gatot Subroto lokasi unjuk rasa, arus lalu lintas terpantau lancar, karena para demonstran menggelar aksinya di trotoar depan kantor OJK.

Para pengunjuk rasa mulai memadati lokasi ini sekitar 10.00 WIB, mereka datang menggunakan baju biru dan lengkap menggunakan alat pelindung diri seperti masker, face shield, dan sarung tangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI