Suara.com - Momen Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjalan seorang diri ke tengah sawah di bawah guyuran hujan menjadi sorotan usai beredar di berbagai platform media sosial.
Dalam video yang salah satunya dibagikan oleh Jubir Presiden Fadjroel Rachman dalam saluran YouTube-nya, momen itu disebut direkam saat Jokowi meninjau proyek Lumbung Pangan di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (23/2/2021).
Di sana, Jokowi terlihat berjalan seorang diri ke tengah sawah dan menembus hujan yang cukup lebat.
Sejumlah anggota Paspampres semula tampak mengiringi Jokowi di belakang. Akan tetapi, Jokowi terlihat seolah memperingatkan agar dibiarkan berjalan sendirian.
Baca Juga: Viral Jemuran Warga Usai Banjir, Benda Ini Disebut Memicu Julid Tetangga
Aksi Jokowi tersebut kontan mengundang kehebohan warga yang ikut menyaksikan. Beberapa dari mereka bahkan ikut menyorak dan berteriak.
"Istimewa.... Wah, dia suruh Paspamresnya tinggal," ucap salah seorang di sana.
Terlihat kelamaan warga bersorak kian riuh. Bahkan, suara mereka seperti mengalahkan bunyi hujan yang mengguyur deras.
Terpantau sebagain warga mencoba mendekati Presiden Jokowi yang berjalan sendiri. Hal itu membuat anggota Paspampres pontang-panting dan sigap melakukan pengamanan.
Video serupa saat Jokowi berjalan seorang diri menuju tengah sawah juga viral di Instagram setelah dibagikan oleh akun @isnpresiden.
Baca Juga: Ribuan Hektare Sawah di Kudus Gagal Panen Akibat Banjir
"Terima kasih, Pak Jokowi. Sudah beberapa kali Bapak berkunjung ke daerah saya NTT. Suatu perhatian yang luar biasa dan tak pernah terjadi sebelumnya," komentar @val*****oo.
"Jadikan curah hujan ini energi untuk mengabdikan diri bagi negeri," balas @and*******sd.
"Gue ngerinya kesambar petir. Lagi hujan di tengah begitu," timpal @chris****fii.
Sejumlah warganet juga terpantau menyerukan harapan mereka agar pertanian lebih baik dan Presiden Jokowi bisa bekerja semaksimal mungkin untuk hal itu. Untuk melihat video itu, klik di sini.
Sebagai informasi, Presiden Jokowi meninjau lumbung pangan baru atau food estate di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur, Selasa (23/2/2021). Food estate itu dibangun dengan luas sementara 5.000 hektar untuk padi dan jagung.
Jokowi mengatakan, nantinya food estate di sana akan terbagi di mana tiga ribu hektare untuk ditanami padi dan dua ribu untuk jagung. Seiring berjalannya waktu, food estate di sana pun akan kembali diperluas hingga dua kali lipat.
"Tapi ke depan akan diperluas lagi dengan keluasan 10 ribu hektare yang nantinya dibagi 5.600 hektare untuk padi dan 4.400 hektare untuk jagung," kata Jokowi saat konferensi pers yang disiarkan langsung melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa.
Jokowi mengungkapkan alasan pemerintah memilih Kabupaten Sumba Tengah menjadi lokasi food estate karena minimnya pasokan pangan di sana. Selama ini daerah tersebut hanya mampu panen padi satu kali dalam setahun.
Kondisi itu kemudian mempengaruhi status kemiskinan Kabupaten Sumba Tengah hingga mencapai 34 persen. Dengan pembangunan food estate tersebut diharapkan Jokowi dapat meningkatkan kemampuan panen pangannya.
"Kita ingin mengelola agar satu tahun bisa dua kali panen padi dan sekali panen jagung atau kedelai," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, mantan wali kota Solo tersebut juga menemukan masalah di balik sulitnya melakukan panen di Kabupaten Sumba Tengah yakni karena faktor air. Sejauh ini hanya ada sumur bor dan beberapa embung besar yang tersedia guna mengairi sawah.
Akan tetapi menurutnya hal tersebut masih kurang. Ia pun menampung masukan dari pemerintah daerah untuk kembali menambah beberapa embung serta bendungan.
"Saya sudah perintahkan tadi pak Menteri PUPR untuk dilihat kemungkinan dibangun waduk atau bendungan kemudian tambahan untuk embung dan juga sumur bor. Diikuti dengan nanti Kementerian Pertanian untuk membantu kekurangan-kekurangan alat mesin pertanian (alsintan), traktor terutama di sini sangat dibutuhkan sekali," ungkapnya.