Seumpama Terima Hukuman Penjara, Ustadz Yahya Waloni Pilih Ditembak Mati

Selasa, 23 Februari 2021 | 11:33 WIB
Seumpama Terima Hukuman Penjara, Ustadz Yahya Waloni Pilih Ditembak Mati
Ustadz Yahya Waloni. (youtube)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ustadz Yahya Waloni mengaku tak takut jika seumpama ada pihak yang menjebloskannya ke penjara. Yahya Waloni diketahui kerap melontarkan ucapan kontroversial lewat ceramah.

Pernyataan itu diungkap Ustadz Yahya Waloni saat berdakwah baru-baru ini seperti disiarkan saluran Youtube Hadist TV. Dikutip dari Hops.id--jaringan media Suara.com, Selasa (23/2/2021),  Yahya Waloni bahkan mengaku jika seandainya akan diproses secara hukum, dia lebih meminta hakim untuk ditembak mati ketimbang meringkuk di penjara. 

Lewat ceramahnya, Yahya awalnya bercerita soal masa lalunya sebelum menjadi mualaf. 

Mantan pendeta yang pernah tercatat di Badan Pengelola Am Sinode GKI di Tanah Papua, Wilayah VI Sorong itu, menyangkal jika alasannya masuk Islam karena suatu kepentingan. Sebab baginya, dia beserta keluarga masuk Islam bukan karena kepentingan politik, apalagi kepentingan finansial.

Baca Juga: Pesan MUI ke Ustaz Yahya: Tak Boleh Membenci Mahkluk Allah Meskipun Anjing

“Kita ini masuk Islam ada kepentingan apa? Tidak ada tendensi apapun, tidak ada kepentingan politik maupun kepentingan finansial. Kami dari kafir masuk Islam ini karena mempelajari, bahwa tidak ada agama yang paling benar di dunia ini kecuali agama Islam,” ucapnya. 

Baginya, Islam adalah agama yang tinggi. Maka itu, bukan cuma dirinya semata yang menjadi mualaf, namun juga seluruh keluarganya. Hal itu kemudian dibandingkan dengan agamanya terdahulu, di mana banyak hal yang dia anggap keliru.

"Agama Islam itu agama yang tinggi. Coba saya bandingkan ya, dulu saya waktu sebagai pendeta masuk ke dalam gereja, enggak ada lepas sepatu. Masuk ke dalam gereja pakai sepatu entah sudah injak kotoran, masuk. Padahal itu dikatakan itu merupakan rumah Tuhan.”

Terkait dengan ceramahnya yang dikenal keras, Ustaz Yahya Waloni mengaku tak ambil pusing. Baginya itu memang adalah caranya. Namun dia tetap meyakini benar, di mana kebenaran akan dia terus bakal sampaikan meski terdengar pahit.

Soal laporan Yahya Waloni yang kerap berbicara soal kafir, dirinya mengaku tak bersalah. Sebab Alquran lah yang menyebutnya. Kata Yahya, dia cuma menyampaikan isi Alquran berkaitan dengan banyak hal.

Baca Juga: Soroti Ustadz Yahya Waloni, DPR: Jangan Keren-kerenan Mualaf Tapi Memalukan

Andai dia tetap diinginkan masuk penjara, Yahya menyebut baru akan mau masuk jika isi Alquran dihapus terlebih dahulu.

“Tangkap tuh Yahya Waloni bilang-bilang kafir. Ih ini bukan saya bilang, Alquran. Tangkap tuh Alquran,” kata dia.

Kata Ustadz Yahya Waloni, dirinya tak pernah takut dengan hukuman. Andaipun suatu saat dipenjara, dia lebih suka ditembak mati ketimbang dipenjara. Sebab baginya, ustaz atau pendakwah tak pantas untuk dihukum penjara atas apa yang dia ajarkan kepada umat.

Penjara baginya hanya tepat bagi orang-orang yang merusak aspek sosial, seperti pencuri, pemerkosa, pembunuh, koruptor, bukan penceramah seperti dirinya.

“Oh kamu akan dihukum 10 tahun, oh jangan pak hakim, selesai sidang ini tembak mati pak hakim. Saya minta hukumannya tembak mati. Allahu Akbar! Enggak usah pakai-pakai hukum, enggak usah.”

“Karena ustadz enggak cocok dipenjara. Bagusnya tembak mati. Karena itu yang kami cari,” katanya.

REKOMENDASI

TERKINI