Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Habiburokhman, mengatakan, bahwa Gerindra belum menghitung-hitung peluang Prabowo Subianto maju di Pilpres 2024 mendatang. Menurutnya, Prabowo kini masih fokus pada tugasnya sebagai Menteri Pertahanan.
Pernyataan Habiburokhman tersebut menanggapi dua hasil survei yakni Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Indobarometer. Pada survei LSI Prabowo menempati tokoh dengan elektabilitas tertinggi yakni 22,5 persen. Sementara Indobarometer menunjukkan elektabilitas Prabowo 17,2 persen.
"Pemilu 2024 masih lama kami belum menghitung-menghitung peluang Pak Prabowo untuk maju sebagai Capres, kami lebih memilih berkonsentrasi menyukseskan Pak Prabowo di kementrian dan para anggota dewan di Parlemen," kata Habiburokhman saat dihubungi Suara.com, Selasa (23/2/2021).
Namun, Habiburokhman mengatakan, Gerindra mengganggap hasil-hasil survei tersebut sebagai apresiasi terhadap kinerja Prabowo.
Baca Juga: Survei Sebut Prabowo Kandidat Terkuat Presiden, Gerindra: Tak Perlu Jemawa
"Hasil survei tersebut sebagai apreasiasi masyarakat terhadap kerja keras Pak Prabowo sebagai Menhan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Anggota Komisi III DPR RI itu menyampaikan, meski Prabowo jarang tampil di media, kinerjanya dianggap terlihat oleh masyarakat. Termasuk jarang sekali untuk berpolemik.
"Meskipun Pak Prabowo tidak banyak berpolemik di media , tapi rakyat tahu bahwa beliau kerja keras melakukan yang terbaik untuk bangsa dan negara di posisi Menhan," tandasnya.
Prabowo Teratas
Diketahui ada dua lembaga survei yang menunjukkan hasil survei terbarunya soal elektabilitas tokoh untuk Pilpres 2024. Pertama LSI, menggelar surveinya pada 25-31 Januari dengan metode wawancara tatap muka. 1.200 responden dilibatkan dalam survei ini dengan metode multistage random sampling. Margin of error 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca Juga: Terkuat di Survei Kandidat Presiden, Partai Gerindra: Prabowo Tetap Spesial
Kedua, Indobarometer menggelar surveinya pada 1-10 Februari 2021 dengan sambungan telepon. 1.200 responden juga dilibatkan dalam survei dipilih secara acak dari seluruh provinsi. Tingkat kepercayaan survei ini mencapai 95 persen dengan margin of error 2,98 persen.
Direktur Ekskutif LSI Djayadi Hanan mengatakan Prabowo hanya kalah dari Jokowi dalam simulasi perntanyaan siapa presiden yang dipilih tanpa diberikan nama. Hasilnya, masyarakat menyebut nama Jokowi sebanyak 18 persen, disusul Prabowo 12 persen dan diikuti di bawahnya dengan nama-nama popular semisal Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno, Basuki Tjahaja Purnama, dan Tri Rismaharini.
Sementara pada pertanyaan semi terbuka dengan memberikan daftar nama kepada responden tanpa memasukkan nama Jokowi karena tidak bisa mencalonkan diri lagi di 2024, hasilnya Prabowo unggul.
"Maka posisinya sepeti ini, masih Pak Prabowo yang unggul 22,5 persen. Menyusul kemudian Ganjar dan Anies boleh kita sebut sama posisinya, Ganjar 10,6 persen dan Anies 10,2 persen. Ya secara statistik sama karena berada dalam margin of error," kata Djayadi membacaka hasil survei secara daring, Senin (22/2/2021).
Sementara itu, hasil Indobarometer Menteri Pertahanan Prabowo meraih dukungan sebesar 17,2 persen, setelah sebelumnya sempat turun dari 17,6 persen pada survei bulan Juli 2020 menjadi 16,8 persen pada survei bulan Oktober 2020.
"Prabowo masih kokoh sebagai capres terkuat, sementara Ridwan Kamil dan Ganjar kini mulai saling menyalip," kata Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer, Leonard SB dalam siaran persnya, di Jakarta, Kamis 18 Februari 2021.