Ragu Program Sumur Resapan Anies, DPRD: Jika Masih Banjir Sama Saja Bohong

Senin, 22 Februari 2021 | 21:22 WIB
Ragu Program Sumur Resapan Anies, DPRD: Jika Masih Banjir Sama Saja Bohong
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat kerja bakti. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahdiah meragukan pelaksanaan program sumur resapan yang dibuat Gubernur Anies Baswedan. Sebab, peristiwa banjir masih saja terjadi di ibu kota.

Sejak Sabtu (20/2) sampai Minggu (21/2) malam, banjir menerjang sejumlah daerah di Jakarta. 113 RW terendam air dan lima orang menjadi korban jiwa.

Ida lantas mempertanyakan efektifitas dari sumur resapan yang dibuat dengan cara melubangi tanah itu. 

"Seharusnya efektif itu bila tidak terjadi banjir. Nah, kalau efektif tapi banjir kan sama saja bohong," ujar Ida di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (22/2).

Apalagi, kata Ida, anggaran yang akan digelontorkan untuk program sumur resapan ini mencapai Rp 400 miliar. Namun dari sumur yang sudah dibuat selama ini belum menunjukkan hasil.

Karena itu, ia menyarankan adanya evaluasi dari pembuatan drainase vertikal tersebut. Politisi PDIP itu tak ingin nantinya dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) itu malah terbuang sia-sia.

"Sayang banget, padahal anggaran hampir Rp400 miliar besok," jelasnya.

Menanggapi Ida, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf menyebut sumur resapan selama ini sudah efektif menangkal banjir. Ia mencontohkan kantor di kantor Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur yang sekarang ini sudah tak lagi kebanjiran.

"Sangat efektif ya, beberapa lokasi yang selama ini sering terjadi genangan, di lokasi itu karena ada sumur resapan (air) hilang lari ke sumur resapan," kata dia.

Baca Juga: Banjir Jakarta, Ahli Tata Kota: Tak Tepat Kalau Curah Hujan Jadi Alasan

Juaini mengatakan pembuatan sumur resapan selama ini terhambat karena terkendala jumlah vendor. Karena baru sedikit pihak yang mau menggarapnya, maka pengerjaannya juga jadi lambat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI