Rusmiati berkisah, banjir mulai menggenang rumahnya di RW 4 RT 6 sejak Jumat pagi (19/2). Saat itu, kata dia, ketinggian banjir masih mencapai dengkulnya, namun perlahan mencapai ketinggian 3-4 meter.
Beruntung pada saat air masih rendah, Rusmiati sudah mengungsi ke rumah anaknya yang berada di Keranji. Karena peristiwa itu, Rusmiati mengatakan dirinya stres.
“Bukan Trauma lagi, stres saya,” ujarnya.
Apalagi sejumlah barang elektroniknya seperti kulkas, tape recorder, dan mesin cuci rusak terendam, bahkan lemari yang baru dibelinya juga bernasib sama.
“Lemari baru beli, baru beli pisan. Saya kan orang enggak punya ya,” ujar Rusmiati.
Di samping itu, Rusmiati juga mengatakan, sudah tidak tahu, jika Anies kembali berjanji daerah tempat tinggalnya terbebas banjir.
“(Kalau Anies janji lagi) nggak tahu deh (masih percaya atau tidak),” ujarnya.
Atas peristiwa itu, Rusmiati pun berharap, Anies segera datang ke RW 4 Kelurahan Cipinang Melayu untuk melihat kondisinya dan warga lain.
“Berharap Bapak Anies datang. Katanya sih Insya Allah mau datang. Kalau Pak Anies datang saya mau bilang, janjinya gimana sih, janjinya katanya enggak banjir lagi, ternyata banjir” ujarnya.
Baca Juga: Nenek Maryati Meninggal di Tengah Banjir, Anak Ungkap Permintaan Terakhir
Banjir yang menggenangi RW 4 Kelurahan Cipinang Melayu sejak Jumat (19/2) disebabkan luapan aliran Kali Sunter karena intensitas hujan tinggi. Bahkan, saat banjir terjadi ketinggian air sempat mencapai 3-4 meter, lalu perlahan surut pada Minggu sore sekitar 50 cm.