Bayi Korban Banjir di Cipinang Melayu Tak Dapat Popok, Susu hingga Makanan

Senin, 22 Februari 2021 | 13:02 WIB
Bayi Korban Banjir di Cipinang Melayu Tak Dapat Popok, Susu hingga Makanan
Seorang warga menggendong anaknya berjalan menerjang banjir yang merendam Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta, Jumat (19/2/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah warga pengungsi korban banjir di RW 4 Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur mengeluh, tak dapat bantuan perlengkapan bayi.

Salah satu warga yang memiliki bayi, Rini mengatakan, dia bersama anggota keluarganya telah berada di tenda pengungsian sejak Jumat (19/2).

“Untuk perlengkapan bayi seperti selimut, popok, minyak kayu putih, makanan bayi dan susu tidak ada sama sekali,” kata Rini kepada Suara.com di lokasi tenda pengungsian Kelurahan Cipinang Melayu.

Padahal kata Rini, bantuan perlengkapan bayi selalu ada saat banjir terjadi di daerah tempat tinggalnya.
Namun, Rini mengatakan selama berada di pengungsian kebutuhan makan dan minum semunya tercukupi.

Baca Juga: 2.931 Warga Cipinang Melayu Ngungsi karena Banjir, Bayi Butuh Bantuan Susu

“Kalau untuk makan dan minum semunya aman,” kata Rini.

Hal yang sama juga dikeluhkan warga lainnya, Lilis, dia menuturkan untuk kebutuhan bayinya seperti popok dan makanan harus dipenuhinya sendiri.

“Tidak ada sama sekali, sejak Jumat pagi berada di sini,” kata Lilis.

Balik ke Rumah

Sementara itu berdasarkan pantauan Suara.com, sejak pukul 11.30 satu per satu warga mulai meninggalkan lokasi pengungsian.

Baca Juga: Proses Evakuasi Banjir di RW 4 Cipinang Melayu

Berdasarkan data yang diberikan Ketua RW 4 Irwan, di wilayahnya ada 2.321 warga yang terdampak banjir. Dari jumlah tersebut, terdapat 179 orang lansia, 110 balita, dan 91 batita. Jumlah warga yang mengungsi di tenda ada sebanyak 105 jiwa, sementara di lokasi lainnya Universitas Borobudur terdapat 605 jiwa.

Pada hari ini Senin (22/2), banjir di RW 4 Kelurahan Kampung Melayu sudah mengering sejak Minggu malam (21/2) sekitar pukul 22.00 WIB. Warga terlihat mulai membersihkan rumahnya dari lumpur yang terbawa arus banjir. Sejumlah petugas, TNI dan kepolisian juga turut membantu.

Terlihat tumpukan sampah seperti kayu, plastik, kertas, dan beberapa perabotan yang tidak bisa digunakan.

Selain itu, mereka juga membersihkan sejumlah perabotan seperti kursi, meja, peralatan makan, dan pakaian yang sebelumnya terendam banjir.

Sebelumnya, RW 4 Kelurahan Cipinang Melayu terendam banjir sejak Jumat (19/2). Banjir disebabkan luapan aliran Kali Sunter karena intensitas hujan tinggi, saat banjir ketinggian banjir air mencapai 3-4 meter, lalu perlahan surut pada Minggu sore sekitar 50 cm.

REKOMENDASI

TERKINI