Suara.com - Hujan di sejumlah titik di Ibukota Jakarta membuat genangan banjir yang hingga kini masih menggenang rumah-rumah warga.
Tidak hanya menjadi perhatian publik di Indonesia, banjir di Jakarta juga turut diwartakan sejumlah media asing.
Salah satunya adalah Al Jazeera, media yang berkantor pusat di Doha, Qatar memberitakan Jakarta sedang dilanda banjir muson dan ribuan warga dievakuasi.
Dalam artikel berjudul "Monsoon floods hit Indonesian capital, forcing 1,300 to evacuate", media asal Qatar tersebut menekankan proses evakuasi korban banjir.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem, BPBD Sumsel Tetapkan Status Siaga Banjir dan Longsor
Menyadur Al Jazeera, Minggu (21/2/2021) sekitar 1.380 warga Jakarta dievakuasi pada Sabtu dari daerah selatan dan timur kota, rumah bagi 10 juta orang.
Media tersebut juga mengukutip pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menjelaskan mengenai jumlah daerah yang terdampak banjir.
"Hujan sudah berhenti, tapi air dari daerah lain masih mempengaruhi Jakarta. Mudah-mudahan tidak sampai ke pusat kota dan saat air surut orang bisa melanjutkan aktivitasnya" kata Gubernur Jakarta Anies Baswedan dikutip dari Al Jazeera.
Selain itu, Reuters, media dari Inggris juga ikut mewartakan kondisi Jakarta dan peringatan kondisi cuaca yang menyebabkan banjir dengan mengukutip pernyataan BMKG.
"Ini adalah masa kritis yang perlu kita waspadai," kata Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, kepada kantor berita Reuters.
Baca Juga: Catat! Ini Wilayah Jabodetabek Berpotensi Hujan Lebat dan Banjir Hari Ini
"Jakarta dan sekitarnya masih dalam masa puncak musim hujan yang diperkirakan akan terus berlanjut hingga akhir Februari atau awal Maret." sambungnya.
BMKG menyebutkan, Jakarta akan waspada selama empat hari ke depan dengan data menunjukkan curah hujan tinggi dalam 24 jam terakhir.
Media-media asing tersebut juga menyebutkan banjir datang pada saat Indonesia sedang bergulat dengan beban kasus Covid-19.
Selain itu, menurut laporan dari Al Jazeera yang mengutip sumber dari ahli, terlalu banyak beton, kurangnya ruang hijau, dan pengambilan air tanah yang berlebihan berkontribusi pada banjir parah.