Suara.com - Seorang nenek bernama Maryati (80) warga RW. 04, Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur meninggal dunia di tengah situasi rumah dalam kondisi terkepung banjir. Proses evakuasi jenazah menggunakan perahu karet.
Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi, tampak jenazah nenek Maryati dievakuasi dengan perahu karet oleh sejumlah relawan dibantu warga setempat.
Rumah Nenek Maryati sendiri memang berada di kawasan yang terdampak banjir dengan tinggi air mencapai kira-kira 50 sampai 100 centimeter.
Adapun Cucu nenek Maryati, Febri menjelaskan, sebelum menghembuskan nafas terakhir, Maryati sudah mengalami sakit. Menurutnya, Maryati sudah sepuh sehingga tidak bisa diajak berkomunikasi.
Baca Juga: Bertahan di Lantai 2 saat Banjir, Warga Cipinang Melayu: Listrik Belum Mati
"Kayak sudah kesakitan cuma enggak bisa ngomong apa-apa tadi tidur pas minum tiba-tiba sudah enggak ada," kata Febri di lokasi.
Sebelumnya, kata Febri, neneknya sempat dievakuasi ke lantai 2 kediamannya lantaran air merendam lantai 1 rumahnya. Kini jenazah akan langsung disemayamkan di rumah anak pertamanya.
Bebas Banjir Versi Anies
Diketahui, kawasan RW 04 Cipinang Melayu sempat diklaim Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terbebas dari banjir. Hal itu diketahui berdasarkan unggahan Anies dari akun Instagramnya.
Ia mengunggah foto perbandingan saat tahun 2017 ketika banjir dengan sekarang. Tampak Anies dalam foto itu dipeluk oleh seorang ibu bernama Rusmiati sambil tergenang banjir setinggi pinggangnya.
Baca Juga: Pasien COVID-19 di Cipinang Melayu Kebanjiran
Di unggahan yang sama tampak ada foto Anies masih bersama Rusmiati tak lagi kebanjiran.
"Kita semua patut bersyukur karena warga kawasan RW 04 dan RW 03 Cipinang Melayu bisa merasakan musim penghujan tanpa kebanjiran," ujar Anies dalam keterangan instagramnya.