Gunung Gede Pangrango: Sejarah, Mitos, dan Wisata yang Wajib Diketahui

Farah Nabilla Suara.Com
Jum'at, 19 Februari 2021 | 15:55 WIB
Gunung Gede Pangrango: Sejarah, Mitos, dan Wisata yang Wajib Diketahui
Ilustrasi Gunung Gede Pangrango.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gunung Gede Pangrango baru-baru ini ramai diperbincangkan lantaran hebohnya foto pemandangan Gunung tersebut dari Jakarta.

Potret pemandangan Gunung Gede Pangrango dari Jakarta yang diambil oleh fotografer Ari Wibisono itu ramai usai diunggah oleh akun milik Pemprov DKI @dinaslhdki dan dikomentari oleh Arbain Rambey. Fotografer seniot itu menduga bahwa foto yang diunggah oleh akun @dinaslhkdki adalah pemandangan Gunung Gede Pangrango hasil editan.

Lantas seperti apa makna Gunung Gede Pangrango jika dilihat dari sejarahnya?

Sejarah Letusan Gunung Gede

Gunung Gede Pangrango adalah salah satu gunung di Pulau Jawa, tepatnya di Jawa Barat. Gunung Gede Pangrango merupakan salah satu taman nasional dan kawasan yang dilindungi oleh pemerintah Jawa Barat.

Gunung Gede Pangrango adalah salah satu gunung yang memiliki status aktif namun masih dalam level normal, tercatat status pangrango aktif sejak tahun 1957. Gunung gede pangrango pertama kali meletus pada tahun 1747/1748, letusan yang menyebabkan 2 aliran lava bergerak dari Kawah Lanang.

Aliran lava yang mengalir sejauh 2 km ini membentuk jalur sumber air panas yang sekarang bisa dinikmati sebagai objek wisata.

Seratus tahun setelah ledakan pertama, tepatnya pada tanggal 12 November 1840 terjadi ledakan kedua. Ledakan kedua diiringi dengan guncangan dahsyat dan semburan api setinggi 50 meter di atas kawah.

Ledakan susulan terjadi pada tanggal 1 Desember 1840, kali ini tidak hanya api yang disemburkan oleh dapur gunung gede pangrango, batu disertai hujan abu setinggi 200 meter disemburkan dari puncak gunung gede.

Baca Juga: Geger Foto Gunung Gede Tempelan, Geisz: Dia Tetap Saja Berlaku Pecundang

Tercatat sudah ada 24 letusan dalam kurun waktu 150 tahun, siklus letusan gunung gede juga terbilang tidak teratur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI