Pakai Toa Musala, Thukul Umumkan Tiap Banjir Datang ke Warga Bangka

Agung Sandy Lesmana | Yosea Arga Pramudita
Pakai Toa Musala, Thukul Umumkan Tiap Banjir Datang ke Warga Bangka
Ilustrasi--Warga berjalan melintasi banjir yang merendam kawasan Kemang Utara, Jakarta, Kamis (18/2/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

"Setiap ada genangan yang bakalan tinggi, itu karang taruna segera kasih informasi ke pengurus. Pengumuman itu lewat toa musala."

Suara.com - Pemukiman warga di RT. 04 RW. 11, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang, Jakarta Selatan menjadi kawasan yang kerap diterjang banjir. Setiap musim penghujan tiba, air dari Kali Krukut kerap mampir ke rumah warga yang bermukim di sana.

Ketua RT 04, Thukul Mawardi mengatakan, pihaknya akan mengumumkan jika akan ada genangan air tinggi akan datang. Pengumuman itu disiarkan pengurus RT melalui toa musala.

"Setiap ada genangan yang bakalan tinggi, itu karang taruna segera kasih informasi ke pengurus. Pengumuman itu lewat toa musala," ungkap Thukul saat dijumpai di lokasi, Jumat (19/2/2021).

Hujan deras yang mengguyur kawasan DKI Jakarta sejak Kamis (18/2/2021) kemarin menyisakan banjir di sejumlah titik. Di RT tersebut, ketinggian air mencapai satu meter dan sampai masuk ke rumah-rumah warga.

Baca Juga: Akui Keteteran jika Jakarta Diguyur Hujan Deras Lebih dari 4 Jam, Heru Budi: Semua Warga Mohon Dimaklumi

Thukul mengatakan, sejak pukul 03.00 WIB dini hari tadi, banjir sudah menerjang pemukimannya. Diduga, banjir berasal dari Kali Krukut atau Kali mampang yang tak jauh dari pemukiman tersebut.

Dengan demikian, Posko Siaga Bencana yang didirakan sejak bulan Oktober 2020 telah bersiaga. Setiap musim penghujan tiba, mulai dari Karang Taruna hingga pengurus RT akan bersiaga di posko tersebut.

"Posko ini dari bulan Oktober. Jadi posko yang ada di sini itu setiap musim penghujan pasti kami standby," beber Mawardi.

Siaga Dapur Umum

Thukul mengatakan, rata-rata warga di pemukimannya telah mempunyai bangunan yang cukup tinggi. Setiap kali banjir datang, para warga masih dapat bertahan di dalam rumah -- namun tidak dapat beraktivitas.

Baca Juga: Soal Banjir di Hek Jaktim, Heru Budi Bantah Gegara Tanggul Jebol: Lagi Diturap

"Jadi setiap insiden, selama itu tidak lebih dari 1 meter, masih bisa di dalam rumah masing-masing. Hanya aktivitas tidak bisa," ujar dia.

Agar aktivitas masyarakat tidak terganggu, khususnya untuk urusan makanan, dapur umum telah disediakan di Posko Siaga Bencana. Dapur umum tersebut dikelola oleh pemuda sekitar yang berhimpun dalam payung Karang Taruna. 

"Makanya di lingkungan, kami selalu standby dapur umum untuk kepentingan warga. Di wilayah RT 11/04 ini kita ada taruna," papar Thukul.

Dia melanjutkan, kawasan tempat dia tinggal telah mewakili Kecamatan Mampang Prapatan sebagai Kampung Tangguh Bencana. Baik secara mandiri maupun dengan bantuan dari Pemprov, dapur umum tersebut bisa berdiri untuk membantu para warga.

"Kami, baik secara swadaya mandiri maupun bantuan dari Pemprov maupun pemda itu, kami bisa mengadakan adanya dapur umum ini," tutupnya.