Seperti halnya penjelajah Perseverance NASA, Cina akan mencari tanda-tanda kehidupan di Mars, termasuk air di bawah permukaan planet.
Persaingan penjelajahan antariksa?
Sejumlah negara dan organisasi telah menyatakan minatnya untuk bekerja sama dengan Cina dalam misi eksplorasi antariksa.
Namun, beberapa sumber mengatakan bahwa jika kekhawatiran akan adanya perlombaan eksplorasi antariksa baru dibenarkan, maka Negeri Tirai Bambu akan menjadi salah satu pesaing utama.
Salah satu alasan untuk kecurigaan tersebut adalah sementara AS dan Eropa berkolaborasi dalam misi bulan baru "Artemis", yang mencakup pangkalan darat dan orbit, Cina tampaknya sangat siap mendirikan pangkalannya sendiri di luar angkasa.
Namun ini tentu saja masih sekadar pandangan yang sangat tertutup, mengingat ada banyak negara lain, termasuk India dan Israel, dan yang terbaru bahkan Turki telah mengumumkan program luar angkasa baru mereka.
Sebagian besar ahli memandang bahwa kesuksesan apa pun yang tercapai di luar angkasa, itu sejatinya merupakan kesuksesan bagi seluruh umat manusia, tidak peduli bagaimana pengetahuan dan barang temuan itu dibagikan.
NASA menunjukkan bahwa hanya sekitar 40% dari misi yang pernah dikirim ke Mars - oleh badan antariksa mana pun - yang berhasil.
Jadi, setiap upaya dapat dipuji, jika dilakukan untuk alasan yang benar. Ini mungkin menunjukkan bahwa bahkan dengan rekam jejak AS di luar angkasa, Perseverance hanyalah rover penjelajah NASA kelima yang pernah mencoba - dan sekarang berhasil - untuk mendarat di Mars. (Ed: rap/gtp)
Baca Juga: Sukses Mendarat di Mars, Perseverance Siap Buru Tanda Kehidupan Kuno
