Suara.com - Sejumlah warga di RT 5 RW 9 Kelurahan Kebon Pala, Jakarta Timur mengaku dilema, di tengah Covid-19 yang masih terjadi, mereka harus mengungsi akibat banjir yang merendam rumahnya sejak Jumat dini hari (19/2/2021).
Di lokasi pengungsian di sebuah musala yang memiliki lantai dua, mereka harus berkumpul dengan warga lainnya, sehingga salah satu protokol kesehatan jaga jarak tidak bisa mereka terapkan.
“Mau gimana lagi, kondisi lagi seperti ini pandemi, dan banjir juga. Untuk jaga jarak ya enggak mungkin. Lokasinya cuma segini. Mau enggak mau,” ujar salah satu warga bernama Haryanto kepada Suara.com saat ditemui di lokasi, Jumat (19/2/2020).
Haryanto menuturkan, dia bersama tiga anggota keluarganya harus mengungsi karena rumahnya terendam banjir dengan ketinggian sekitar 30-40 sentimeter.
“Rumah saya tidak punya lantai dua, seperti warga lain, jadi lantai rumah saya sudah digenangi banjir,” ujarnya.
Namun sebagai antisipasi terhadap penularan Covid-19, Haryanto mengatakan ia dan keluarganya tetap mengenakan masker di lokasi pengungsian.
Sejumlah warga yang mengungsi, karena rumahnya telah terendam banjir dan tidak memiliki lantai dua. Sementara warga yang memiliki lantai dua di rumahnya memilih bertahan.

Sementara itu, Ketua RT 5 Wahyudi mengatakan, jika air juga belum surut kemungkinan jumlah warga yang akan mengusungi di lokasi tersebut akan bertambah, protokol Kesehatan jaga jarak kemungkinan tidak dapat diterapkan.
“Kemungkinan bertambah, tapi Alhamdulillah di RT saya sejauh ini belum ada kasus Covid-19,” ujarnya.
Baca Juga: Bangka Mampang Langganan Banjir, Warga: Ngungsi atau di Rumah Sama Saja
Berdasarkan pantauan Suara.com, di musala yang memiliki ukuran sekitar 10x10 meter tersebut baru ada sekitar 10 keluarga yang mengungsi.