Donald Trump Sebut Twitter Kini Membosankan Tanpa Dirinya

Kamis, 18 Februari 2021 | 18:06 WIB
Donald Trump Sebut Twitter Kini Membosankan Tanpa Dirinya
Donald Trump saat meninggalkan Gedung Putih untuk terakhir kalinya. (AFP/Mandel Ngan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Donald Trump memberikan banyak pandangannya setelah lengser dari kekuasaan dalam Newsmax TV yang dipandu oleh Greg Kelly. Salah satunya tentang keputusan Twitter yang memblokirnya seumur hidup.

Menyadur Newsmax Kamis (18/02), Donald Trump mengatakan ia sedang berusaha untuk tidak cerewet tentang pemerintahan yang baru di tangan Joe Biden.

"Saya benar-benar ingin diam. Memang tak sesepi itu, tapi terus terang saya hanya ingin sedikit lebih diam," ujarnya pada Greg Kelly.

Sudah menjadi budaya bagi mantan Presiden AS untuk tak terlalu dini mengkritik pemerintahan yang baru. Biasanya mereka, kecuali Barack Obama, akan memberikan waktu sebelum melontarkan pendapat.

Baca Juga: Pakai 3.000 Dinamit, Gedung Kasino Bekas Milik Donald Trump Dirobohkan

Kelly merujuk pada fakta bahwa Trump tidak selalu diam terutama ketika kebijakan luar negerinya yang berkaitan dengan China dan Iran diungkap oleh pemerintahan Biden.

Akun twitter Donald Trump diblokir selamanya. (Instagram: @realdonaldtrump)
Akun Twitter Donald Trump diblokir selamanya. (Instagram: @realdonaldtrump)

Lalu tentang kebijakan Twitter yang memblokirnya seumur hidup, Trump mengatakan kini media sosial itu sedikit membosankan karena tak ada keterlibatan dirinya.

"Saya mengerti di Twitter, itu menjadi sangat membosankan dan jutaan orang pergi," kata Trump. "Mereka meninggalkannya karena tidak sama dan aku bisa memahaminya."

Trump memicu pembicaraan tentang kemungkinan memulai platform media sosialnya sendiri untuk mendukung pandangan dari 75 juta pemilihnya.

"Kami benar-benar dilecehkan di Twitter," kata Trump. "Mereka memasang berbagai macam bendera, hampir menandai semua hal yang Anda lihat, semua yang saya katakan sedang ditandai. Itu memalukan."

Baca Juga: Terlalu Banyak Alasan, Deontay Wilder Dianggap Mirip Donald Trump

"Dan ada negara asing lain yang mengatakan hal terburuk yang mungkin terjadi dan mereka tidak melakukan apa-apa. Ini menjadi sangat membosankan. Kami tidak ingin kembali ke Twitter."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI