Gegara Eksploitasi Alam, Walhi Sebut Wabah Corona Adalah Penyakit Zoonosis

Kamis, 18 Februari 2021 | 16:54 WIB
Gegara Eksploitasi Alam, Walhi Sebut Wabah Corona Adalah Penyakit Zoonosis
Direktur Eksekutif Nasional Walhi Nur Hidayati. (Suara.com/Nikolaus Tolen)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengungkapkan,  terdapat keterkaitan antara kerusakan alam dengan pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini.

Ketua Walhi Indonesia, Nur Hidayati mengatakan, wabah pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini merupakan penyakit zoonosis, yang terjadi karena perusakan habitat alami hewan liar demi mengeksploitasi alam. 

"Di mana habitat hewan-hewan liar dirusak, kemudian mikroorganisme yang dapat mengakibatkan penyakit berpindah inang ke manusia," jelas Nur Hidayati lewat video diskusi daring, Rabu (18/2/2021). 

Hal ini, kata dia merujuk dari laporan  UNEP (Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-bangsa) pada 2016 yang menyebut sejumlah 60 persen penyakit menular yang ada saat ini adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh kerusakan ekologik. 

Baca Juga: Doni Monardo Targetkan Indonesia Bebas Covid-19 saat HUT RI 17 Agustus

Di samping itu, Nur Hidayati  menuturkan, kondisi ini juga semakin diperparah dengan eksploitasi alam yang meningkat tiga kali lipat dalam kurun waktu 1970 hingga 2017, hal ini berdasarkan data International Resource Panel (IRP) pada 2019. 

“(Ini) mengakibatkan dampak negatif terhadap ekosistem dan kesehatan masyarakat , 90 persen pemusnahan keanekaragaman hayati dan tekanan terhadap ketersediaan air bersih. Aktivitas yang sama menyumbang sekitar 50 persen emisi gas rumah kaca global,” ujar Hidayati.

Oleh karenanya, Nur Hidayati menyatakan bahwa sejumlah bencana alam yang terjadi, khususnya di Indonesia bukan karena semata peristiwa alam.

“Kami melihat bencana ekologis itu sistem, bahwa terjadinya bencana itu bukanlah sesuatu bahwa bahaya- bahaya yang muncul, bukan sesuatu yang merupakan takdir atau sedemikian adanya, tapi itu adalah human made,” ujar Hidayati. 

Baca Juga: Kasus Kian Melejit, Warga Indonesia Positif Corona Tembus 1.217.468 Orang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI