Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak mau ambil pusing warga penolak vaksin Covid-19. Ia mengatakan kegiatan ini diikuti bagi yang mau saja.
Menurut Anies, vaksinasi diutamakan bagi yang mau saja karena jumlah vaksin terbatas. Pendistribusiannya juga dilakukan dengan cara mengurutkan skala prioritas berdasarkan risiko terpapar.
"Saat ini jumlah vaksinnya saja masih terbatas, jangankan yang mau dan tidak mau, wong vaksinnya saja terbatas," ujar Anies di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (18/2/2021).
Beda lagi kondisinya, kata Anies, jika stok vaksin sudah lebih banyak dari total penduduk. Maka harus ada tindakan bagi mereka yang menolak imunisasi Covid-19 ini.
Baca Juga: Wakil Rakyat dan Pejabat akan Divaksin Covid Tahap 2, Totalnya 20.761 Orang
"Kami ngmong begitu kalau vaksinya sudah lebih banyak dari jumlah penduduknya sekarang vaksinya masih sedikit kok yang mau aja yang divaksin," jelasnya.
Saat ini, Pemprov DKI sudah melakukan vaksinasi kepada sebagian besar tenaga kesehatan. Lalu di tahap dua ini juga sedang dilakukan vaksinasi pada pekerja bidang pelayanan publik.
Karena itu Anies meminta agar tahapan yang sudah ditentukan diikuti terlebih dahulu. Ia tak mau memikirkan penolak vaksin dan lebih fokus pada mereka yang mau saja.
"Ngobrolnya nanti kalau sudah vaksinnya lebih banyak dari pada jumlah penduduk," pungkasnya.
Baca Juga: Kemenkes: Tidak Semua PNS Dapat Vaksin Covid-19 Tahap Kedua