Suara.com - Sebagian petambak di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, seharusnya panen. Tapi kini semua tinggal harapan. Banjir yang terjadi beberapa waktu lalu telah menyapu seisi tambak mereka.
Data Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu menyebutkan sedikitnya 4.000 hektare tambak terendam banjir. Mayoritas tambak berisi lele, nila, bandeng, dan udang.
Tambak yang berada di Kecamatan Losarang menjadi yang paling parah. Di sini, setidaknya 3.800 hektare tambak tersapu banjir.
"Lainnya di Kecamatan Cantigi, Pasekan," kata pelaksana tugas Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu Edi Umaedi dalam laporan Ayocirebon.com, Rabu (17/2/2021).
Baca Juga: Ribuan Hektar Tambak Ikan Terendam Banjir, Petani Rugi Puluhan Miliar
Di Kecamatan Losarang, petambak tadinya berpeluang memanen hingga 10 ton per hari.
Kerugian lainnya yang diderita petani yaitu kerusakan pada tambak itu sendiri.
"Kerugiannya miliaran rupiah," kata Edi.
Kementerian Kelautan dan Perikanan telah memiliki program perlindungan bagi petambak yang terdampak bencana alam, melalui Asuransi Perikanan bagi Pembudidaya Kecil.
Asuransi memungkinkan petambak mendapatkan bantuan berupa uang dan benih. Untuk mendapat asuransi, Kementerian Kelautan dan Perikanan menyeleksi langsung calon penerimanya.
Baca Juga: Viral Penjual Perabot Plastik Berjibaku Kejar Dagangan yang Terseret Banjir
Karena keterbatasan kuota membuat sebagian petambak tak terlindungi.
"Kuota asuransi dari pusat hanya 160 orang untuk tahun 2020-2021. Sementara, masih banyak yang terdampak banjir tapi tak terlindungi asuransi," kata Edi.