Suara.com - Seorang ustazah ternama di Arab Saudi ditahan pihak berwenang karena berdakwah dan mengajarkan Alquran di rumahnya di kota suci Mekkah.
Menyadur Middle East Monitor, Rabu (17/2/2021) Aisha Al-Muhajiri ditangkap pihak berwenang di Arab Saudi karena dia terus mengajar Alquran di rumahnya.
Wanita berusia 65 tahun itu dikatakan telah ditangkap oleh "20 anggota dinas intelijen Arab Saudi."
Menurut Prisoners of Conscience (POC), kelompok yang melaporkan penangkapan dan penindasan pemerintah Arab Saudi terhadap aktivis dan tokoh masyarakat, mengatakan jika dua wanita lain juga ditangkap bersama Al-Muhajiri.
Baca Juga: Saat di Penjara, Aktivis Wanita Arab Saudi Ini Alami Pelecehan Seksual
"Satu dari dua wanita itu berusia 80 tahun, sementara keluarga seorang wanita lainnya menolak untuk mengungkapkan informasi apapun tentangnya," jelas POC.
Setelah penangkapan tersebut, dilaporkan bahwa siapa pun yang menanyakan tentang penahanan atau dakwaan juga akan ditangkap, termasuk anak-anak Al-Muhajiri sendiri.
"Kami mengkonfirmasi bahwa anak-anak Aisha Al-Muhajiri diancam dengan penahanan ketika mereka menanyakan tentang dia setelah dia ditangkap," kata Tahanan Hati Nurani.
Pihak berwenang dilaporkan mengatakan, bahwa mereka akan "menangkap siapa pun yang menanyakan tentang dia." POC menunjukkan bahwa Al-Muhajiri ditahan di Penjara Dhahban dekat kota pesisir Jeddah.
Sejumlah ulama, aktivis, dan kritikus rezim Arab Saudi telah ditangkap selama beberapa tahun terakhir. Bahkan ulama yang sangat dihormati dan terkenal pernah ditahan hanya karena mengomentari urusan terkini atau kebijakan pemerintah.
Baca Juga: Aktivis Penganjur Perempuan Boleh Mengemudi Dibebaskan dari Penjara
Mereka adalah Aid Al-Qarni, Ali Al-Omari, Safar Al-Hawali, Omar Al-Muqbil, dan Salman al-Ouda. Banyak yang dikenal sebagai reformis dan karenanya dipandang sebagai ancaman oleh penguasa de facto Putra Mahkota Mohammed Bin Salman (MBS).
Tindakan keras MBS terhadap cendekiawan Muslim yang telah lama menjadi suara utama di Arab Saudi merupakan upaya untuk mengekang pengaruh mereka. Inisiatif kebijakan luar negeri MBS dan upayanya yang keras untuk memodernisasi Kerajaan menjadi sasaran khusus para kritikus.
Bahkan para cendikiawan asing akan terjaring dari operasi tersebut. Salah satu contohnya adalah Aimidoula Waili dari minoritas Muslim Uyghur.
Aimidoula ditangkap oleh otoritas Arab Saudi pada November atas permintaan pemerintah China. Setelah ditahan di China beberapa tahun lalu sebelum melarikan diri ke Turki.