Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization/EUA vaksin Covid-19 CoronaVac buatan Sinovac Biotech, China yang diimpor dalam bentuk bulk dan diolah oleh PT Bio Farma.
Kepala BPOM, Penny K. Lukito mengatakan BPOM telah melakukan evaluasi dan validitas terhadap data hasil uji stabilitas, dokumen validasi proses produksi dan validasi metode analisis, spesifikasi produk, serta spesifikasi kemasan yang digunakan.
“Vaksin produksi Bio Farma diberi nama vaksin Covid-19 dengan nomor EUA2102907543A1. Vaksin ini memiliki bentuk sediaan berisi 10 dosis 5ml per vial. Dilengkapi barcode untuk tracking dan mencegah pemalsuan,” kata Penny dalam keterangannya, Selasa (16/2/2021).
BPOM juga sudah melakukan pengujian produk lot release untuk menguji aspek mutu. Sampai 15 Februari, BPOM telah menerbitkan sertifikat lot release untuk 5 batch vaksin Covid-19 yang terdiri dari kurang lebih 1 juta dosis tiap batch.
Baca Juga: Direstui BPOM, Dinkes Tangerang Yakinkan Vaksin Covid-19 Aman untuk Lansia
“Proses pengujian terus berlangsung. Vaksin yang telah mendapat sertifikat lot release siap digunakan dalam program nasional vaksinasi Covid-19 gratis,” ujarnya.
Setelah EUA diterbitkan, BPOM akan terus mengawal mutu vaksin selama distribusi hingga vaksinasi.
“Ini penting karena vaksin ini produk yang sensitif dan harus disimpan dalam cold chain yang sesuai standar pada suhu 2-8 derajat celcius. Jajaran BPOM akan terus mengawal dan melakukan pendampingan pada dinas kesehatan dalam pengiriman dan penyimpanan vaksin agar tetap sesuai dengan cara distribusi obat yang baik (CDOB) serta pemantauan dan sampling produk,” tuturnya.
Sejauh ini, Bio Farma telah mendapatkan bahan baku vaksin atau bulk vaccine Sinovac sejumlah 25 juta dosis dengan tambahan overfill sebesar 10 persen.
Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, total bahan baku vaksin hasil kerja sama dengan Sinovac yang akan masuk ke Indonesia ada 140 juta dosis.
Baca Juga: Kini, Lansia juga Boleh Divaksin Sinovac Covid 19
Bahan baku vaksin ini diproduksi lebih lanjut dan dikemas oleh Bio Farma. Dari stok yang dimiliki, Bio Farma sudah memproduksi 15 batch dengan jumlah sekitar 15 juta dosis vaksin dan target pada Februari ini ada 7,5 juta dosis yang akan didistribusikan untuk mendukung program nasional vaksinasi Covid-19 gratis tahap kedua.