Polda Metro Jaya Bentuk Tim Khusus Pemberantasan Mafia Tanah

Selasa, 16 Februari 2021 | 18:13 WIB
Polda Metro Jaya Bentuk Tim Khusus Pemberantasan Mafia Tanah
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran membentuk tim khusus guna memberantas sindikat kasus mafia tanah di wilayah DKI Jakarta. Tim tersebut salah satunya bakal mengusut kasus penipuan dan perampasan tanah milik ibu dari Dino Patti Djalal.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyebut Fadil menaruh perhatian lebih terhadap kasus sindikat mafia tanah tersebut.

"Ini memang jadi bahan perhatian Pak Kapolda untuk segera membentuk tim dan tim ini sudah bergerak," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/2/2021).

Yusri menjelaskan bahwa tim khusus pemberantasan mafia tenah tersebut melibatkan sejumlah pihak. Mulai dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Metro Jaya hingga Badan Pertahanan Nasional (BPN).

Baca Juga: Begini Tanggapan Baim Wong Masuk Bursa Pilgub DKI Jakarta 2024

"Pertama dari penyidik Ditkrimum Polda Metro Jaya kemudian melibatkan tim satgas mafia tanah pusat dan BPN pusat," ujarnya.

Penipuan

Dit Reskrimum Polda Metro Jaya diketahui tengah mengusut tiga kasus penipuan dan perampasan tanah milik ibu Dino Patti Djalal.

Kasus pertama terkait penipuan dan perampasan rumah milik ibunya di Pondok Indah. Kedua, kasus serupa di kawasan Antasari, Jakarta Selatan. Ketiga, kasus serupa yang tidak disebutkan oleh Yusri dan kekinian tengah dalam tahap penyelidikan.

Baru-baru ini penyidik pun telah menangkap satu tersangka baru terkait kasus penipuan dan pernapasan rumah milik ibu Dino di Pondok Indah. Total sudah lima tersangka yang ditangkap dalam kasus tersebut.

Baca Juga: 127 Tahun MH Thamrin, Pemprov DKI Kenang Perjuangannya Lewat Sepakbola

"Kasus ini pelakunya sudah kami amankan terakhir pagi tadi, subuh tadi (penangkapan pelaku). Total semua ada lima pelaku," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI